Sunday, 1 June 2014

Presiden Harapanku - Presiden adalah Pemimpin Bukan Pimpinan

Tahun 2014 merupakan tahun politik karena di tahun ini diselenggarakan pemilu baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden. Setelah 68 tahun lebih merdeka, Indonesia telah dipimpin secara bergantian oleh enam presiden. Siapakah yang akan menjadi presiden ketujuh? Akan terjawab setelah dua pemilu di tahun ini terselenggara.

Setiap presiden yang memimpin negeri ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. bakal calon yang nantinya akan bertarung dalam bursa pemilihan presiden tentu juga memiliki kelebihan serta kekurangan. banyak harapan yang dilayangkan kepada mereka. Hal ini mengingat banyaknya masalah serta prestasi yang dimiliki oleh Indonesia. Dari masalah lapangan kerja, infrastruktur, birokrasi, korupsi, pendidikan, kejuaraan olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional, hubungan, dan lain sebagainya.

Presiden merupakan lembaga eksekutif dimana tugas utamanya adalah menjalankan undang-undang. Meskipun ia berhak atas pembuatan peraturan perundang-undangan semisal membuat undang-undang bersama DPR, menerbitkan keppres, perppu, prepres dan lain sebagainya, tetapi ia lebih kepada mengeksekusi undang-undang. oleh karena itu, segala kebijakan yang telah ditetapkan tinggal menjalankan. SOP atau Standard Operational Prosedure telah ada dan menanti dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh presiden untuk kepentingan bangsa.

Indonesia saat ini sedang dilanda pesimisme yang mendalam. besarnya potensi sumber daya alam Indonesia tidak mengobati pesimisme tersebut. justru sumber daya alam tersebut menambah pesimis masyarakat. Hal ini karena sumber daya alam yang melimpah tersebut hanya dilihat dan tidak termanfaatkan. Romantisme masa lalu terlalu menghinggapi pemikiran masyarakat. padahal sumber daya alam tersebut tidak akan berubah menjadi kemanfaatan jika hanya dilihat melainkan perlu sentuhan tangan manusia. Oleh karena itu, tantangan presiden yang nantinya terpilih adalah menggerakkan sumber daya manusia Indonesia untuk mau dan mampu memanfaatkan sumber daya alam tersebut.

Masyarakat Indonesia masih banyak yang mengeluhkan akan pembangunan yang tidak merata. sebagian besar pembangunan baik material maupun immaterial masih terpusat di pulau jawa. Jumlah anak yang tidak bisa bersekolah sangat banyak. tetapi di sisi lain jumlah sarjana yang menganggur juga sangat banyak. tenaga kesehatan di sebagian wilayah Indonesia masih kurang, tetapi di wilayah yang lain sangat melimpah dan saling sikut satu dengan lainnya, serta kasus-kasus lain yang serupa.

Luasnya wilayah, ketimpangan kesejahteraan, besarnya sumber daya alam yang belum tergarap merupakan W atau weakness dalam analisis SWOT. tetapi hal tersebut bisa dikonversi menjadi O atau opportunity. pada dunia pendidikan pernah digagas sistem subsidi silang. Dan hal tersebut bukan hal yang mustahil digunakan pada bidang yang lain dan bukan hanya dalam bentuk uang melainkan juga energi.

Rasa nasionalisme masyarakat Indonesia khususnya para anak muda saat ini sedang berada di puncak. Hal ini merupakan sebuah S atau strength. jangan sampai rasa nasionalisme ini memudar karena tidak termanfaatkan. Ibarat pisau, jika tidak dimanfaatkan maka akan berkarat. para anak muda ini perlu penggerak yang bisa dan mau mensinergikan mereka untuk bangsanya. mereka belum terkontaminasi oleh uang sebagaimana kelompok lain yang begitu pragmatis. Oleh karena itu, presiden yang terpilih mendatang seharusnya dapat melihat peluang dan kekuatan tersebut.

Sehebat apa pun presiden tetapi jika tidak memiliki wibawa pada mata rakyatnya maka ia sulit untuk berkembang. negara ini sangat luas dan permasalahannya sangat banyak maka tidak bisa diselesaikan oleh seorang diri. perlu sinergi antara pemimpin dan rakyat dalam membangunnya. kita masih ingat bagaimana Pak Harto membangun negeri ini sehingga beliau menadapat gelar bapak pembangunan. Banyak caleg maupun partai politik yang menggunakan nama Pak Harto dalam kampanyenya. sayang tidak banyak yang meneladani bagaimana Pak Harto berjuang. mereka hanya melihat kulit bahwa zaman Pak Harto lebih enak.

Untuk bisa menggerakkan masyarakat, maka presiden seharusnya dihormati oleh rakyatnya. Untuk bisa dihormati maka ia juga harus bisa menghormati dan menyayangi rakyatnya. Orang yang bisa menghormati adalah orang yang memang telah terbiasa menghormati orang lain. Calon presiden yang dalam masa kampanyenya suka menhujat dan mejelekkan pihak lawan dengan ketidaksantunannya bukanlah orang yang tepat.

Presiden adalah pemimpin yang mana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang yang memimpin. ia harus mau dan mampu meminpin rakyatnya. Presiden bukan pimpinan yang berarti hasil memimpin atau dengan kata lain seseorang yang dipimpin. Siapa pun tidak bisa memimpin presiden kecuali undang-undang. Rakyat tidak punya hak untuk memimpin presiden. Selama eksekusi presiden tidak berupa kedzaliman, maka rakyat wajib untuk menaatinya.

Bagaimana bisa pembangunan bisa berjalan dengan lancar jika masyarakatnya suka memprotes kebijakan pemerintah? Bagaimana bisa presiden bisa bebas bergerak jika masyarakatnya suka mendikte pemerintah? Contoh sederhana, peraturan telah ada dan berisi kebaikan kepada masyarakat, tetapi masyarakat suka melanggar peraturan semisal menerobos lampu merah, membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas umum, dan lain sebagainya. Contoh sederhana yang tidak mendukung gerak pemerintah.

Maka sinergi yang ada seharusnya bukan hanya diserukan oleh presiden tetapi dari rakyatnya juga mau dipimpin. Partai politik dan/atau para capres yang gagal statusnya tetap juga sebagai rakyat yang mau tidak mau harus mau untuk mengikuti apa yang diserukan oleh pemimpinnya. Partai pengusungnya pun tidak berhak untuk mencampuri kebijakan presiden. pemimpin adalah tunggal agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan.

Semua jabatan telah memiliki tugas masing-masing. DPR sebagai pembuat peraturan dalam hal ini undang-undang, presiden sebagai eksekutor undang-undang, rakyat sebagai pimpinan satu yang dipimpin juga harus sadar bahwa ada satu orang di atas sana yang mengatur strategi negeri agar mencapai tujuannya. Ibarat kendaraan, hanya perlu satu pengemudi yang menjalankannya. Jika pun ada pendamping ia hanya sebagai copilot yang memiliki tugas yang berbeda. siap jadi pemimpin maka harus siap memimpin dirinya sendiri. Pertanyaannya bukan pada calon presiden yang nanti berhasil menjadi RI 1, tetapi pada kita sebagai rakyat, siapkah kita menjadi rakyat yang baik? Mari kita jawab dengan sikap.

No comments:

Post a Comment