Kalau saya rakyat, apa untungnya Pilpres ini bagi saya. Makanya saya
seperlunya saja mendukung, tidak sampai fanatik dan mati-matian. Rela
mati apalagi. Sekedar meramaikan tak apa-apalah namanya juga pesta
demokrasi. Selayaknya pesta nikmati dengan gembira kenapa harus dengan
kemarahan. Kalau saya rakyat, untuk apa saya benci capres lawan
yang saya tidak pilih. Kebencian melukai diri sendiri bukan lawan.
Dendam apalagi, saya belum pernah dirugikan oleh mereka berdua.
Dibanding kepentingan keluarga, keluarga yang utama,
masalah presiden itu masalah kedua. Oleh sebab itu saya cukup relawan
saja. Tidak dibayar, terpilih Capresnya, bahagia, tidak terpilih
capresnya juga tidak rugi karena dilakukan dengan tanpa motivasi
kepentingan pribadi.
Kalau saya wakil rakyat, apakah wakil saya menang….. saya harus eksra berjuang memproklamirkan visi dan misi calon saya. Apalagi saat ini partai tidak lagi bisa menekan anggotanya untuk menentukan pilihan Capres. Pilihan presiden tidak terbatas lagi oleh baju partai. Selaku wakil rakyat, saya pasti mengikuti yang saya wakili (rakyat) bukan kemauan ketua partai. Janji setia kepada konstituen kenapa harus berselingkuh dengan kepentingan ketua.
Sebagai orang yang cinta kebersamaan, cinta negeri, cinta kebangsaan, cinta budaya cinta nusantara, cinta Pancasila, tentu saya harus memilih Capres yang memberikan jaminan untuk kebersamaan itu. Ketika orang berjanji melakukan seperti itu tentu dapat terlihat dari kepada siapa pertemanan itu dijalin. Misalnya, kalau saya suka Messi, tentu saya tidak bergabung dengan Real Madrid bukan? Itu…. kata cak lontong ketika menirukan gaya seorang motivator.
Kalau saya inginkan jabatan berarti saya harus memilih Presiden yang mau melirik saya dan memberikan jabatan. Tentu Capres yang telah menjanjikan jabatan yang harus saya dukung mati-matian dibanding capres yang tidak menjanjikan jabatan apa-apa pada saya. Kalau jabatan diberikan kepada yang berkompenten, profesional maka saya yang gila jabatan ini pasti akan sulit mendapatkan kesempatan itu. Jadi saya pilih yang pasti-pasti saja. Karena jabatan adalah nomor satu.
Kalau saya koruptor dan ‘tengkulak’ dalam negara ini lain. Saya harus memilih capres yang mendukung kebebasan saya beroperasi. Kelompok aliansi benar-benar harus dapat menjamin pergerakan. Koalisi sepaham adalah wajib agar mudah melancarkan aksi. Nomor satu saya harus berjuang untuk capres yang dapat melestarikan kepentingan saya. Untuk aksi ini tentu harus memakai strategi cara bicara, cara berlaku, sehingga tidak dicurigai rakyat pada masa kampanye ini.
Itu……
Kalau saya wakil rakyat, apakah wakil saya menang….. saya harus eksra berjuang memproklamirkan visi dan misi calon saya. Apalagi saat ini partai tidak lagi bisa menekan anggotanya untuk menentukan pilihan Capres. Pilihan presiden tidak terbatas lagi oleh baju partai. Selaku wakil rakyat, saya pasti mengikuti yang saya wakili (rakyat) bukan kemauan ketua partai. Janji setia kepada konstituen kenapa harus berselingkuh dengan kepentingan ketua.
Sebagai orang yang cinta kebersamaan, cinta negeri, cinta kebangsaan, cinta budaya cinta nusantara, cinta Pancasila, tentu saya harus memilih Capres yang memberikan jaminan untuk kebersamaan itu. Ketika orang berjanji melakukan seperti itu tentu dapat terlihat dari kepada siapa pertemanan itu dijalin. Misalnya, kalau saya suka Messi, tentu saya tidak bergabung dengan Real Madrid bukan? Itu…. kata cak lontong ketika menirukan gaya seorang motivator.
Kalau saya inginkan jabatan berarti saya harus memilih Presiden yang mau melirik saya dan memberikan jabatan. Tentu Capres yang telah menjanjikan jabatan yang harus saya dukung mati-matian dibanding capres yang tidak menjanjikan jabatan apa-apa pada saya. Kalau jabatan diberikan kepada yang berkompenten, profesional maka saya yang gila jabatan ini pasti akan sulit mendapatkan kesempatan itu. Jadi saya pilih yang pasti-pasti saja. Karena jabatan adalah nomor satu.
Kalau saya koruptor dan ‘tengkulak’ dalam negara ini lain. Saya harus memilih capres yang mendukung kebebasan saya beroperasi. Kelompok aliansi benar-benar harus dapat menjamin pergerakan. Koalisi sepaham adalah wajib agar mudah melancarkan aksi. Nomor satu saya harus berjuang untuk capres yang dapat melestarikan kepentingan saya. Untuk aksi ini tentu harus memakai strategi cara bicara, cara berlaku, sehingga tidak dicurigai rakyat pada masa kampanye ini.
Itu……
No comments:
Post a Comment