Judul
tulisan ini pasti membuat pendukung Capres Jokowi tidak senang dan
sebaliknya membuat pendukung Capres Prabowo Subianto tersenyum, dan
dalam hatinya akan setuju dengan judul artikel diatas. Sah-sah saja bila
figur yang kita dukung dipuja-puji akan membuat kita ikut senang dan
sebaliknya bila dicemooh membuat pendukungnya uring-uringan atau bahkan
emosi. Itulah realitas yang terjadi saat ini diantara kubu Capres.
Berbagai
statemen berseliweran di berbagai media dan jejaring social dari kedua
kubu Calon Presiden. Setiap kubu capres memuji jagoannya. Apalagi
setelah dilakukannya debat Capres-Cawapres yang baru saja
diselenggarakan oleh KPU semakin membuat suasana “panas” pada
masing-masing Timses Capres. Timses Prabowo-Hata beranggapan bahwa
jagoannya mengunguli lawannya, Jokowi-JK. Sebaliknya Timses Jokowi-JK
menilai bahwa Jokowi-JK menang telak atas Prabowo-Hatta pada debat
tersebut.
Jika
mau tahu hasil analisis yang netral, maka kita bisa membaca analisis
pengamat yang agak “netral”, walaupun belum dijamin sepenuhnya
kenetralannya. Mengacu analisis pengamat, pantas berbangga dan senyum
manis tersungging dari bibir pendukung Jokowi-JK, karena banyak pengamat
beranggapan bahwa Jokowi-JK lebih unggul dari Prabowo-Hatta. Jokowi
dianggap lebih menguasai permasalahan dan memiliki program kerja untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapai. Sedangkan Prabowo memiliki “mimpi
besar” untuk menjadikan Indonesia menjadi macan asia. Terlepas dari
siapapun yang unggul dalam debat capres tersebut, untuk di Negara kita
tercinta ini, hasil debat belum mampu sepenuhnya mempengaruhi pilihan
para pemilih. Apalagi kalau kita mau jujur mengakuinya, debat capres
hanya menarik minat segelintir rakyat Indonesia. Berbeda dengan di
negara-negara maju, debat bisa membuat pemilih mengganti pilihannya.
Menjadi
seorang presiden tidak hanya cukup dengan modal financial, IQ yang
tinggi, dukungan partai yang banyak, latar belakang profesi sebelumnya,
dan atau bagian dari kekuasaan dimasa lalu. Arti seorang Presiden bagi
orang kecil seperti saya atau mungkin juga anda, harusnya mengerti
kondisi rakyatnya, mau dan selalu berusaha mencari terobosan agar rakyat
bisa hidup sejahtera, rakyat dijamin agar dapat menjalankan kewajiban
terhadap Sang Penciptanya. Dekat dengan rakyat tidak hanya musim
kampanye saja tetapi juga setelah terpilih jadi presiden. Menurut saya,
presiden akan betul-betul mengerti kondisi kesulitan rakyatnya kalau
memang dia dekat dengan rakyat atau bahkan akan lebih mengerti lagi
apabila Sang Presiden berasal dari masyarakat kecil.
No comments:
Post a Comment