“Orang tidak mau pilih Jokowi (sapaan Joko Widodo) karena tidak rela
Ahok (panggilan Basuki) yang kafir jadi Gubernur DKI,” kata Ahok di
Balai Kota, Selasa, 17 Juni 2014.(tempo.co).
Terus terang dari perkataan Plt Gubernur DKI Jakarta ini, saya tidaklah heran. Karena saya sudah sering katakan bahwa Indonesia itu adalah negara munafik terbesar di dunia. Tetapi sungguh aneh kemunafikan itu dilakukan dengan sangat sadar bahwa hal itu sebenarnya salah. Semua diputarbalikan sesuka yang mbayar. Banyak kasus yang menjadi contoh tidak perlu disebut satu-satu karena sudah penuh buku daftar kasusnya.
Yang Al Quran dikorupsilah, yang pustunlah, yang dana hajilah, dst, dst. Tetapi rakyat seolah-olah sudah tidak peduli lagi masalah akhlak ini….yang penting Muslim. Saya juga Muslim tetapi saya malu.
Jika ada 2 pilihan, saya yakin rakyat Indonesia akan memilih nomer 2 :
1. Negara/Daerah dipimpin oleh Non-Muslim. Pemimpinnya AMANAH artinya walaupun dia Non-Muslim tetapi jika anggaran untuk membuat masjid 10 buah, maka akan dibangun 10 buah. Dengan hitungan biaya 10 buah. Karena amanah inilah negara/daerah itu maju. Masyarakat Muslim di situ memantau kerja pemimpin itu dengan sistem yang baik.
contoh negara : hampir negara eropa, amerika….
2. Negara/Daerah dipimpin oleh Pemimpin Muslim, Pemimpinnya TIDAK AMANAH artinya walaupun dia Muslim tetapi jika anggaran untuk membuat masjid 10 buah, maka akan dibangun 7 buah dan 3 buah biayanya dikorupsi atau dibangun 10 buah tetapi biayanya dikorupsi senilai 3 buah masjid, sehingga kualitasnya sangat jelek. Karena tidak amanah inilah, maka negara/daerah itu tidak akan pernah maju.
contoh negara : INDONESIA..
Maaf untuk Prabowo Lovers. Di sini tidak dibahas masalah Pemimpin TIDAK AMANAH karena ingin memperbaiki bangsa ya. Contoh : Jokowi. Jokowi tidak bisa dikatakan tidak amanah karena hasil dari tidak amanah dalam pembangunan adalah tidak adanya kemajuan dari daerah itu (DKI Jakarta). DKI Jakarta ada perubahan…walaupun bersifat lokal. Mengapa lokal? karena wewenang Jokowi cuma sampai lokal. Ada yang harus diputuskan oleh level yang lebih tinggi. Dan sayangnya…penduduk Jakarta ternyata tidak semua sepintar yang saya bayangkan.
Hasil kerja pemimpin tidak amanah adalah terjadinya kerugian bagi daerah yang dipimpinnya, misalnya pemimpin tersebut korupsi. Mohon Prabowo lovers jangan kaitkan dengan Bus Trans Jakarta ya…karena itu belum jelas status hukumnya. Contoh yang sudah jelas status hukumnya adalah Hambalang, Dana Haji….pustun.
Kembali ke pilihan nomer 2.
Jadi walhasil. Rakyat Indonesia itu lebih suka dipimpin oleh seorang Pemimpin Muslim walaupun pemimpin itu munafik dan rakyatnya tidak akan pernah maju. Yang penting pentolannya…Muslim. Padahal dalam berbangsa dan bernegara, kita juga harus bisa maju karena jika tidak, maka kita juga akan tergilas oleh bangsa lain dalam hal apapun.
Dan pembangunan sistem inilah yang harus segera dikejar. Karena sistem adalah baku, maka jika sudah disetting dengan baik…siapapun pemimpinnya…Muslim maupun Non-Muslim akan tunduk…TIDAK AKAN ADA LAGI DIKATAKAN PEMIMPIN YANG AMANAH ATAUPUN TIDAK AMANAH…karena semua tunduk oleh sistem dan sistem ini untuk kepentingan dan kemajuan rakyat. Saat ini terjadi, maka yang dikatakan Pemimpin tidak amanah adalah pemimpin yang korupsi !!!
Terakhir, saya tidak akan heran jika ada yang mengatakan “jika dipimpin oleh bukan Muslim, maka tunggulah kehancuranmu”, maka akan saya jawab “Gak usah tunggu nanti, sekarang dipimpin Muslimpun sudah hancur”
Terus terang dari perkataan Plt Gubernur DKI Jakarta ini, saya tidaklah heran. Karena saya sudah sering katakan bahwa Indonesia itu adalah negara munafik terbesar di dunia. Tetapi sungguh aneh kemunafikan itu dilakukan dengan sangat sadar bahwa hal itu sebenarnya salah. Semua diputarbalikan sesuka yang mbayar. Banyak kasus yang menjadi contoh tidak perlu disebut satu-satu karena sudah penuh buku daftar kasusnya.
Yang Al Quran dikorupsilah, yang pustunlah, yang dana hajilah, dst, dst. Tetapi rakyat seolah-olah sudah tidak peduli lagi masalah akhlak ini….yang penting Muslim. Saya juga Muslim tetapi saya malu.
Jika ada 2 pilihan, saya yakin rakyat Indonesia akan memilih nomer 2 :
1. Negara/Daerah dipimpin oleh Non-Muslim. Pemimpinnya AMANAH artinya walaupun dia Non-Muslim tetapi jika anggaran untuk membuat masjid 10 buah, maka akan dibangun 10 buah. Dengan hitungan biaya 10 buah. Karena amanah inilah negara/daerah itu maju. Masyarakat Muslim di situ memantau kerja pemimpin itu dengan sistem yang baik.
contoh negara : hampir negara eropa, amerika….
2. Negara/Daerah dipimpin oleh Pemimpin Muslim, Pemimpinnya TIDAK AMANAH artinya walaupun dia Muslim tetapi jika anggaran untuk membuat masjid 10 buah, maka akan dibangun 7 buah dan 3 buah biayanya dikorupsi atau dibangun 10 buah tetapi biayanya dikorupsi senilai 3 buah masjid, sehingga kualitasnya sangat jelek. Karena tidak amanah inilah, maka negara/daerah itu tidak akan pernah maju.
contoh negara : INDONESIA..
Maaf untuk Prabowo Lovers. Di sini tidak dibahas masalah Pemimpin TIDAK AMANAH karena ingin memperbaiki bangsa ya. Contoh : Jokowi. Jokowi tidak bisa dikatakan tidak amanah karena hasil dari tidak amanah dalam pembangunan adalah tidak adanya kemajuan dari daerah itu (DKI Jakarta). DKI Jakarta ada perubahan…walaupun bersifat lokal. Mengapa lokal? karena wewenang Jokowi cuma sampai lokal. Ada yang harus diputuskan oleh level yang lebih tinggi. Dan sayangnya…penduduk Jakarta ternyata tidak semua sepintar yang saya bayangkan.
Hasil kerja pemimpin tidak amanah adalah terjadinya kerugian bagi daerah yang dipimpinnya, misalnya pemimpin tersebut korupsi. Mohon Prabowo lovers jangan kaitkan dengan Bus Trans Jakarta ya…karena itu belum jelas status hukumnya. Contoh yang sudah jelas status hukumnya adalah Hambalang, Dana Haji….pustun.
Kembali ke pilihan nomer 2.
Jadi walhasil. Rakyat Indonesia itu lebih suka dipimpin oleh seorang Pemimpin Muslim walaupun pemimpin itu munafik dan rakyatnya tidak akan pernah maju. Yang penting pentolannya…Muslim. Padahal dalam berbangsa dan bernegara, kita juga harus bisa maju karena jika tidak, maka kita juga akan tergilas oleh bangsa lain dalam hal apapun.
Dan pembangunan sistem inilah yang harus segera dikejar. Karena sistem adalah baku, maka jika sudah disetting dengan baik…siapapun pemimpinnya…Muslim maupun Non-Muslim akan tunduk…TIDAK AKAN ADA LAGI DIKATAKAN PEMIMPIN YANG AMANAH ATAUPUN TIDAK AMANAH…karena semua tunduk oleh sistem dan sistem ini untuk kepentingan dan kemajuan rakyat. Saat ini terjadi, maka yang dikatakan Pemimpin tidak amanah adalah pemimpin yang korupsi !!!
Terakhir, saya tidak akan heran jika ada yang mengatakan “jika dipimpin oleh bukan Muslim, maka tunggulah kehancuranmu”, maka akan saya jawab “Gak usah tunggu nanti, sekarang dipimpin Muslimpun sudah hancur”
No comments:
Post a Comment