Debat presiden kedua sudah berakhir, tapi imbasnya sampai hari ini
masih ada. Masalah istilah TPID, ekonomi kreatif, sawah dua juta HA,
cipika-cipiki, sampai kata Kampret menjadi pembicaraan socmed yang
marak. Itu semua bisa terjadi karena, rekam jejak digital tidak bisa dibohongi. Rekaman debat bisa diputar kembali dan disaksikan seluruh rakyat Indonesia.
Tapi isu-isu di atas sangat sumir karena bersifat kualitatif (kecuali yang sawah 2 juta HA). Masih tersisa 2 isu yang sangat mengganjal, dan hari ini salah satu isu tersebut (18/1/14) Menjadi headline di kompas cetak. Yang pertama adalah isu kebocoran 1.000 T, dan yang kedua soal janji 1 M untuk 1 desa.
#1 SBY Menanyakan Kebocoran 1.000 Triliun
#2 Janji Prabowo 1miliar Perdesa Menyesatkan
Sebagai rakyat, terlepas saya pendukung Jokowi, saya menuntut KPU untuk
ikut memverifikasi data-data dari kedua capres di debat presiden. Berapa
banyak orang yang terkagum-kagum dengan gaya Prabowo yang berapi-api
tapi sebenarnya sedang dibohongi dengan data-data yang tidak akurat.
Hal ini berlaku bukan hanya untuk Prabowo, kalau Jokowi mengatakan data yang tidak akurat pun boleh ditegur. Tanpa data yang terverifikasi, debat presiden hanyalah debat warung kopi dan jualan obat, bahkan bisa menjadi ajang pembohongan publik. Prihatin.
Tapi isu-isu di atas sangat sumir karena bersifat kualitatif (kecuali yang sawah 2 juta HA). Masih tersisa 2 isu yang sangat mengganjal, dan hari ini salah satu isu tersebut (18/1/14) Menjadi headline di kompas cetak. Yang pertama adalah isu kebocoran 1.000 T, dan yang kedua soal janji 1 M untuk 1 desa.
#1 SBY Menanyakan Kebocoran 1.000 Triliun
Sebagai pengelola APBN dalam 10 tahun
terakhir, tuduhan Prabowo kebocoran 1.000 T jelas mencoreng wajah SBY
dan sebetulnya juga wajah seluruh kabinet SBY yang tergabung dalam
setgab di mana Ical adalah ketuanya dan hampir semua teman koalisi
Prabowo ada dalam kabinet.
Dengan APBN 1.800 T maka angka 1.000 T
adalah angka yang fantastis karena sekitar 55 persen kebocoran. Dan itu
tidak cukup tuntunan seumur hidup seperti Akil Mochtar bagi pembocor,
tuntutan bisa seumur hidup plus dihukum mati kalau orangnya ga
mati-mati. Karena sudah tidak bisa dibayangkan lagi kejahatannya.
Prabowo harus bertanggung jawab dengan angka 1.000 T atau kalau tidak
dia bisa disebut capres mulut bocor.
Budiman Sudjatmiko dengan lantang
mengatakan bahwa perkataan Prabowo soal janji 1M itu per desa itu
menyesatkan.
Hal ini berlaku bukan hanya untuk Prabowo, kalau Jokowi mengatakan data yang tidak akurat pun boleh ditegur. Tanpa data yang terverifikasi, debat presiden hanyalah debat warung kopi dan jualan obat, bahkan bisa menjadi ajang pembohongan publik. Prihatin.
No comments:
Post a Comment