Sunday, 1 June 2014

Presiden Harapanku - Pahlawan yang Kutunggu

Pekerjaan seorang presiden memang sangatlah berat. Apalagi presiden yang memimpin negara seluas Indonesia ini. Ditambah lagi dengan banyaknya problema yang masih melilit tak kunjung lepas. Korupsi, kesenjangan sosial, pendidikan, sumber daya alam, dan lain sebagainya. Keadaan ini tidak mungkin dapat ditangani oleh tipe pemimpin yang hanya berharap kekuasaan. Bahkan dengan terpilihnya pemimpin yang seperti itu, justru akan semakin menjerumuskan negeri kita ke dalam jurang keterpurukan.
Oleh sebab itu, perlu dibuatnya kriteria untuk seorang presiden yang sangat ampuh dan sesuai dengan permasalahan negeri saat ini. Berikut saya uraikan beberapa kriteria yang merupakan pendapat dari para pengamat negara.
  1. 1.      Instant Problem Solver
Seorang pemecah masalah (problem solver) sangat dibutuhkan guna mengatasi permasalahan negeri yang tak kunjung usai. Yang saat ini dibutuhkan ialah seorang pemecah masalah, bukan lagi penguasa, ataupun penindas. Sedangkan semua masalah itu harus diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat, mengingat masa jabatan seorang presiden juga sangat terbatas. Maka, seorang pemecah masalah itu juga harus dapat bekerja secara cepat dan teratur.

Kriteria ini bisa dipertimbangan melalui prestasi-prestasi calon presiden dalam mengatasi masalah. Seberapa cepat dan banyaknya orang itu berpengalaman memecahkan masalah.
  1. 2.      Negarawan lebih diutamakan
Seorang negarawan ialah seseorang yang benar-benar peduli dengan apa saja yang terjadi pada negaranya. Presiden yang terpilih hingga kini, mayoritas lebih mengutamakan dirinya pada kepentingan dunia politik. Selain itu, mayoritas presiden yang terpilih juga menjabat sebagai ketua umum partai. Hal seperti ini tidak boleh diremehkan. Hal ini untuk mengantisipasi ketika terjadi masalah pada negara di luar kepentingan partai, sang presiden justru sedang disibukkan dengan mengurus partainya sendiri. Tentunya sangat merugikan bangsa.

Nah, bagaimana dengan negarawan? Seorang negarawan yang baik dan benar, bisa dilihat dari prestasi orang tersebut dalam hal kepeduliannya pada bangsa maupun negara. Sejarah tempo pendeklah yang bisa menentukannya. Apakah sang calon presiden pernah merelakan waktunya untuk membantu saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan di pelosok sana? Apakah sang calon presiden pernah merelakan waktunya untuk melihat permasalahan kritis secara langsung? Itulah ciri-ciri seorang negarawan.
Kriteria ini bukan berarti mengabaikan para politisi. Seorang presiden memang wajib hukumnya ahli dalam bidang politik. Namun, kita semua pasti sadar, bagaimana jadinya jika pemimpin kita hanya disibukkan oleh dunia politik, bagaimana nasib negeri yang bermasalah di luar dunia politik.
Lebih tepatnya, kita sangat butuh seorang negarawan yang benar-benar tulus mengurus negeri ini.
  1. 3.      Melebihi para senior
Ada salah satu pepatah mengatakan, “Presiden juga manusia.” Setiap manusia memang tak luput dari kesalahan. Begitu pula seorang presiden yang juga manusia. Dalam menjalankan kepemimpinannya pasti juga pernah melakukan kesalahan maupun kelalaian. Sehingga maklum saja apabila track-record sang presiden kadang meningkat, kadang juga menurun.
Sang calon presiden wajib hukumnya memiliki kriteria yang lebih baik dari presiden-presiden sebelumnya. Bukan bermaksud muluk-muluk, tetapi jika memang ada, kenapa tidak?

Bung Karno memiliki kharisma yang amat tinggi, sehingga masyarakat kala itu sangat menghargai beliau. Beliau juga yang menjadi salah satu pemuda kala itu, yang membawa negeri kita menuju pintu kemerdekaan.
Bapak Soeharto memiliki ketegasan yang luar biasa dalam mengambil keputusan, sehingga segala program beliau yang direncanakan segera terwujud. Beliau membantu negeri kita dalam menjalankan pembangunan. Hasilnya pun tidak perlu lagi dipertanyakan.

Bapak pesawat alias B.J. Habibie merupakan salah satu orang jenius yang pernah memimpin sebuah negara. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga memiliki presiden seperti beliau. Beliau juga yang berhasil menyelamatkan nilai rupiah yang hampir anjlok, menjadi normal alias stabil.

K.H. Abdurrahman Wahid atau sering disapa Gus Dur, merupakan sosok pemimpin dengan nilai kerohanian yang tinggi. Tak jarang orang yang menghormati beliau, terutama orang-orang yang berkutat di ranah agama. Beliau juga yang memprakarsai berdirinya TGPTPK (Tim Gabungan Pembrantasan Tindak Pidana Korupsi) yang sekarang disebut KPK.

Walaupun hanya menjabat dalam waktu singkat, ibu negara, Megawati Soekarnoputri, juga mampu berkontribusi besar terhadap bangsa kita. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya KPK dan memberhentikan BUMN yang mengandung korupsi. Selain itu,  Indonesia juga mampu menjadi negara mandiri dengan keluarnya dari IMF.

Presiden yang terakhir menjabat hingga sekarang ini ialah sosok presiden yang sangat pro dengan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dengan program-programnya yang banyak mengutamakan kaum miskin, dan juga sangat peduli dengan nasib pendidikan.

Calon presiden yang kita harapkan ialah seseorang yang mampu menjadi sampul bagi lembaran-lembaran prestasi para presiden sebelumnya. Tentunya juga dengan cara belajar dari kesalahan mereka. Mungkinkah ada?

Mungkinkah ada orang yang kharismanya mampu melebihi Bung Karno, ketegasannya melebihi Pak Harto, kejeniusannya melebihi Pak Habibie, kemurnian rohaninya melebihi Gus Dur, sifat mandirinya melebihi Ibu Mega, dan rasa pedulinya melebihi SBY?
Bangsa ini menantinya!

Itulah ketiga kriteria yang sebenarnya terdiri dari banyak rincian. Kriteria-kriteria di atas bisa menjadi bahan pertimbangan kita untuk memilih para calon presiden yang sebentar lagi akan manggung.
So, siapkah diri kita?!

No comments:

Post a Comment