Bahwa pendidikan adalah faktor penentu dari keberhasilan
sebuah bangsa, kita semua sudah mengetahui hal tersebut dengan jelas.
Namun, sudahkah pendidikan menjadi prioritas dalam pembangunan di
Indonesia. Tentu saja masih belum, karena masih ada rakyat yang belum
bisa merasakan nikmatnya pendidikan. Berbagai hal dikemukakan sebagai
alasan mendasar mulai dari ketiadaan biaya, kemiskinan, lokasi desa yang
terpencil hingga akses menuju sekolah yang sangat jauh dan sulit
diterjal. Lagi-lagi biaya menjadi masalah utama.
Sekolah
gratis yang banyak dijanjikan oleh para pembuat kebijakan nyatanya
tidak berhasil sama sekali. Beberapa tetangga dan orang terdekat pun
menceritakan kekecewaan yang dirasakan akibat iming-iming gratis dari
pihak pemerintah. Karena ketika masuk sekolah tetap saja ada biaya yang
harus diberikan entah itu sumbangan atau yang lainnya. Lalu, murid
dibebani lagi dengan biaya buku-buku, dan hal-hal lainnya. Belum selesai
masalah biaya sekolah yang tak disanggupi rakyat miskin, masalah baru
muncul ketika kesenjangan sosial antara anak yang bersekolah di negeri
dengan swasta menciptakan jurang yang begitu hebat. Hal tersebut
menciptakan magnet kuat yang menarik tingginya biaya sekolah-sekolah
negeri. Gratis saja masih tidak terjangkau apalagi harus bayar.
Oleh
karena itu, rakyat miskin banyak menelan kekecewaan. Pendidikan yang
disebut-sebut sebagai hak seluruh rakyat Indonesia pada pasal 31 UUD
1945, nyatanya belum terlaksana seperti apa yang telah diamanahkan.
Wajar saja, kalau rakyat protes dan menuntut hak pendidikan yang
dimaksud di dalam UUD 1945 tersebut. Namun demikian, meski berbagai
protes sudah dilakukan, belum juga ada perubahan di wajah pendidikan
Indonesia ini.
Karena itulah, perempuan menjadi kunci
utama suksesnya pendidikan di Indonesia. Perempuan adalah calon ibu, di
rahim perempuanlah generasi penerus bangsa dititipkan. Perempuan cerdas
akan menjadi ibu cerdas, dan ibu yang cerdas akan menjadi penentu
keberhasilan generasi penerus bangsa. Ibu adalah sekolah pertama anak,
dimana tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh tingkat intelektual
dan spiritual ibunya sehingga kaum perempuan harus cerdas dan kaum ibu
di Indonesia harus berilmu. Karena setidaknya meskipun rakyat miskin
sangat sulit mendapatkan pendidikan di Indonesia, masih ada ibu-ibu
cerdas yang siap menjadi sekolah bagi mereka, gratis tanpa biaya.
Mencerdaskan
kaum perempuan sebagai calon ibu dari generasi penerus bangsa
seharusnya menjadi prioritas Negara. Memberikan segala ilmu yang
bermanfaat bahkan menyekolahkan kaum ibu hingga ke jenjang perguruan
tinggi menjadi sebuah syarat terciptanya ibu-ibu cerdas yang
berintegritas dan amanah. Mencerdaskan kaum ibu berarti menjaga aset
Negara. Karena generasi penerus bangsa yang lahir dengan akhlak dan ilmu
yang baik tentu akan sangat berharga untuk Indonesia. Keberhasilan
Negara mencetak ibu-ibu cerdas menentukan lahirnya generasi penerus yang
berkualitas agar kelak mampu bersaing secara global. Jangan sampai
generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas itu dibajak oleh bangsa
lain karena Negara dinilai tidak memberikan hak pendidikan yang adil dan
merata bagi seluruh anak di Indonesia. Kelalaian Negara dalam
memperhatikan pendidikan tentu akan menimbulkan banyak dampak buruk di
kemudian hari. Kegagalan Negara untuk mencapai cita-cita bangsa jangan
dipersalahkan kepada rakyat. Resapi lagi, apakah yang telah Negara
janjikan selama ini untuk rakyat sudah dipenuhi. Karena jika belum,
pastilah penyesalan yang akan datang di kemudian tidak akan berguna.
Jika
Negara menuntut rakyat memberikan yang terbaik bagi Negara maka
berikanlah terlebih dahulu hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan jika
tidak bisa maka setidaknya berikan hak kaum ibu untuk menjadi ibu yang
cerdas agar kelak dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang
membanggakan. Oleh karena Negara berkewajiban memberikan pendidikan bagi
seluruh rakyat maka sudah sepantasnyalah rakyat meminta
pertanggungjawaban dari amanah yang telah diberikan rakyat di dalam UUD
1945 tersebut. Kaum ibu, di tangan merekalah ditentukan wajah generasi
penerus bangsa, di pundak merekalah disandarkan segala harapan dari
setiap anak bangsa. Anak bangsa yang memiliki pribadi yang unggul
sehingga melahirkan generasi dengan nasionalisme yang unggul.
No comments:
Post a Comment