Berbicara mengenai pendidikan adalah
salah satu kunci menentukan masa depan. Pendidikan bagi bangsa negara
kita Indonesia merupakan prioritas utama dalam membangun dan mendidik
anak-anak untuk meningkatkan kecerdasan agar kedepannya nanti dapat
berfikir lebih baik. Namun, pendidikan yang dihadapi sekarang ini masih
perlu ditingkatkan.
Berbagai kendala-kendala persoalan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia masih sangat kurang. Buktinya adalah kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya, kebanyakan orang tua sekarang tidak menyekolahkan anak-anaknya karena persoalan keterbatasan ekonomi dan kemungkinan orang tua anak juga tidak pernah mengalami duduk di bangku sekolah, padahal sangat banyak anak yang pintar namun tak dapat sekolah ataupun putus sekolah, sehingga orang tua anak dalam berfikir masih kurang. Padahal pemerintah telah menyediakan sarana sistem pendidikan baik SD, SMP, SMA, dan SMK berbagai bantuan dana BOS baik yang kurang mampu maupun yang memiliki prestasi di sekolahnya.
Banyak fakta, banyak anak-anak yang memiliki cita-cita dan impian jika tumbuh dewasa nanti akan menjadi seperi dokter, polisi dll. Namun, ketika tumbuh dewasa cita-cita dan impiannya itu hilang atau meleset, dan hanya memikirkan siapakah jodohku nanti???. Serta anak-anak yang telah lulus di perguruan tinggi, mereka pada kebingungan mau kerja dimana nanti, apalagi lapangan pekerjaan sangat sedikit. Sehingga tingkat pengangguran sangat banyak meski mereka telah sarjana.
Bagi saya pribadi, pekerjaan itu memang sulit untuk di dapatkan. Tapi dimana ada kemauan untuk mencari pekerjaan maka disitu ada jalan, jangan pernah menyerah meski kamu pernah jatuh. Orang mati tak dapat bangkit dari tidurnya, orang hidup dapat bangkit dari tidurnya, seperti halnya seberapa kesulitan yang Anda tempuh jangan seperti orang mati tapi bangkitlah dari kesulitan itu. Pergunakanlah usia mudamu semasih engkau masih sehat, jangan menyesal jika di hari tuamu kamu belum mendapatkan pekerjaan dan kamu telah menjadi tidak sehat.
Di negara kita ini sebenarnya Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan yang kreatif, namun kelemahan Indonesia letaknya pada kebodohannya, karena suka di bodoh-bodohi oleh negara-negara lain seperti negara maju yaitu Jepang, Cina, maupun Amerika. Kita ambil sebagai contoh saja yaitu pakaian, hasil kain yang dibuat dan dijadikan menjadi pakaian adalah buatan Indonesia memberikan nama merk pada pakaian itu dengan merk “kutu kupret”, namun kurangnya dalam berfikir negara lain membeli hasil pakaian yang dibuat dari hasil karya Indonesia sehingga negara tersebut memberi gelar pakaian itu Made In Jepang, Made In Cina dll, ini hanyalah sebagai contoh saja, jangan membacanya terlalu serius. Padahal yang membuat pakaian itu adalah Indonesia.
Apalagi Indonesia sudah cukup terkenal dengan kaya akan SDA (Sumber Daya Alam) nya. Namun, masih banyak yang belum memanfaatkan SDA itu. Dan kurangnya pemikiran yang positif, seperti para tikus-tikus korupsi yang hanya mengandalkan kekayaan pribadi dan tak memikirkan rakyat kecil dan nasib negara kita ini Indonesia, sehingga tingkat pengangguran juga sangat relatif banyak, hal ini sudah dianggap biasa bagi mereka. Kapankah Indonesia bisa maju, jika sistem pemikirannya masih seperti ini???.
Terus langkah apa sajakah yang harus dilakukan untuk membangun pendidikan di negara kita ini???
11. Gunakanlah paradigma baru dalam mengajar. Paradigma baru di sini adalah mengajarkan murid berdasarkan “pendekatan ilmiah” dan bukan berdasarkan “tradisi atau turut nenek moyang dulu”. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas dari memori/ingatan jangka panjang otak siswa.
12. Bagi anak Anda yang pelit mengajarkan temannya yang kesusahan menjawab dan meresap pembelajaran, jangan dibiasaan. Saling membantulah sesama, dan bagi yang tidak dapat menjawab dan meresap pembelajaran, jangan terus menerus seperti itu, ubahlah pola pikirmu agar kamu juga bisa melakukannya.
Di dunia ini tak ada yang namanya orang yang bodoh, cuma masalah waktu dan pola pikirnya yang berbeda. Orang yang bodoh adalah orang yang mengakhiri hidupnya tanpa memikirkan kehidupannya terlebih dahulu. Dan tak selamanya orang bodoh itu bodoh, di balik semua itu terselip kemampuan yang ia tak sadari dan Anda tak ketahui. Jangan menganggap percaya teori ini 100% yaitu orang bodoh dikalahkan orang pintar, dan orang pintar dikalahkan orang cerdas, dan orang cerdas dikalahkan orang jenius, dan orang jenius dikalahkan oleh orang yang beruntung, itu hanyalah teori saja yang tak selamanya 100% terjadi.
Untuk pemerintah, tolong lihat juga kondisi di sekitar kita. Masih banyak anak-anak yang berkeliaran di sekitar kita tanpa sekolah, mereka banyak berkeliaran sebagai pengemis maupun pengamen. Berikanlah tindakan yang terbaik agar mereka dapat bersekolah. Jangan hanya duduk berbicara, tapi lakukanlah bersama-sama. Seperti gambar anak yang di bawah ini, meski mereka pengemis, tapi mereka tetap memperlihatkan wajah keceriaannya tanpa sekolah.
Berbagai kendala-kendala persoalan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia masih sangat kurang. Buktinya adalah kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya, kebanyakan orang tua sekarang tidak menyekolahkan anak-anaknya karena persoalan keterbatasan ekonomi dan kemungkinan orang tua anak juga tidak pernah mengalami duduk di bangku sekolah, padahal sangat banyak anak yang pintar namun tak dapat sekolah ataupun putus sekolah, sehingga orang tua anak dalam berfikir masih kurang. Padahal pemerintah telah menyediakan sarana sistem pendidikan baik SD, SMP, SMA, dan SMK berbagai bantuan dana BOS baik yang kurang mampu maupun yang memiliki prestasi di sekolahnya.
Banyak fakta, banyak anak-anak yang memiliki cita-cita dan impian jika tumbuh dewasa nanti akan menjadi seperi dokter, polisi dll. Namun, ketika tumbuh dewasa cita-cita dan impiannya itu hilang atau meleset, dan hanya memikirkan siapakah jodohku nanti???. Serta anak-anak yang telah lulus di perguruan tinggi, mereka pada kebingungan mau kerja dimana nanti, apalagi lapangan pekerjaan sangat sedikit. Sehingga tingkat pengangguran sangat banyak meski mereka telah sarjana.
Bagi saya pribadi, pekerjaan itu memang sulit untuk di dapatkan. Tapi dimana ada kemauan untuk mencari pekerjaan maka disitu ada jalan, jangan pernah menyerah meski kamu pernah jatuh. Orang mati tak dapat bangkit dari tidurnya, orang hidup dapat bangkit dari tidurnya, seperti halnya seberapa kesulitan yang Anda tempuh jangan seperti orang mati tapi bangkitlah dari kesulitan itu. Pergunakanlah usia mudamu semasih engkau masih sehat, jangan menyesal jika di hari tuamu kamu belum mendapatkan pekerjaan dan kamu telah menjadi tidak sehat.
Di negara kita ini sebenarnya Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan yang kreatif, namun kelemahan Indonesia letaknya pada kebodohannya, karena suka di bodoh-bodohi oleh negara-negara lain seperti negara maju yaitu Jepang, Cina, maupun Amerika. Kita ambil sebagai contoh saja yaitu pakaian, hasil kain yang dibuat dan dijadikan menjadi pakaian adalah buatan Indonesia memberikan nama merk pada pakaian itu dengan merk “kutu kupret”, namun kurangnya dalam berfikir negara lain membeli hasil pakaian yang dibuat dari hasil karya Indonesia sehingga negara tersebut memberi gelar pakaian itu Made In Jepang, Made In Cina dll, ini hanyalah sebagai contoh saja, jangan membacanya terlalu serius. Padahal yang membuat pakaian itu adalah Indonesia.
Apalagi Indonesia sudah cukup terkenal dengan kaya akan SDA (Sumber Daya Alam) nya. Namun, masih banyak yang belum memanfaatkan SDA itu. Dan kurangnya pemikiran yang positif, seperti para tikus-tikus korupsi yang hanya mengandalkan kekayaan pribadi dan tak memikirkan rakyat kecil dan nasib negara kita ini Indonesia, sehingga tingkat pengangguran juga sangat relatif banyak, hal ini sudah dianggap biasa bagi mereka. Kapankah Indonesia bisa maju, jika sistem pemikirannya masih seperti ini???.
Terus langkah apa sajakah yang harus dilakukan untuk membangun pendidikan di negara kita ini???
- Menyekolahkan anak-anak pada usia dini. Namun, jangan terlalu ditekankan dalam belajar, karena anak masih butuh proses dalam perkembangan otaknya. Hal itu bisa mengakibatkan sang anak menjadi frustasi dan stres, akibat tekanan memaksa otak untuk belajar. Cukup memberikan anak untuk bermain-main dengan hal yang positif.
- Meningkatkan kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.
- Membangun sekolah terutama pada pelosok-pelosok terpencil, seperti pada pedesaan. Agar jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh. Agar semangat belajar mereka semakin meningkat.
- Menyediakan sarana dan prasarana sekolah seperti perpustakaan dengan tujuan meningkatkan minat baca pada anak, tempat ibadah agar anak lebih taat beribadah dll. Serta, dalam sistem pembelajaran lebih baik memperbanyak praktek dibanding teori. Karena anak-anak lebih banyak menyukai praktek, kerena lebih mudah dicerna dibanding teori.
- Memberikan tata tertib pada sekolah berupa tidak mengaktifkan handphone pada saat pembelajaran berlangsung, karena kebanyakan dalam proses belajar mengajar banyak anak yang bermain handphone dibanding mendengarkan guru menerangkan di depan.
- Bagi pendidik buatlah tantangan baru untuk anak didiknya dalam mengajar, seperti hiburan namun mendidik dan menyerap pembelajaran anak. Agar anak didik tidak merasakan kantuk saat proses pembelajaran berlangsung.
- Jangan memaksa anak-anak untuk membeli buku, hal itu banyak terjadi di kalangan pendidik. Seperti si pendidik mengatakan beli lah buku ini maka nilaimu akan saya tambahkan, jika tidak nilaimu akan saya kurangi. Hal ini sangat banyak saya temukan baik sekolah maupun perguruan tinggi, hal ini di jadikan patokan bagi pendidik untuk mencari keuntungan. Apalagi bagi anak yang kurang mampu untuk membeli buku tersebut.
- Menghilangkan kebiasaan sogokan terutama si pendidik dan si anak. Seperti si pendidik mengatakan kamu memiliki nilai yang buruk, kamu mau pilih yang mana mengulang “remedial” atau membayar. Hal ini juga sangat banyak saya temukan, sehingga jika sang anak menjadi dewasa nanti dan menemukan pekerjaan, maka dalam bekerja mereka akan lebih membiasakan dirinya untuk menyogok dan korupsi. Siapakah yang salah??, tentu si pendidiknya, kerena telah mengajarkan sistem sogok-menyogok kepada anak didiknya.
- Bagi orang tua harus memperhatikan kondisi anaknya dan mendidik anaknya lebih baik, dengan memberikan nasehat dan saling sharing bersama-sama. Banyak persoalan anak sehingga sikapnya menjadi buruk yaitu pengaruh lingkungan dan masalah yang terjadi pada rumah tangganya.
11. Gunakanlah paradigma baru dalam mengajar. Paradigma baru di sini adalah mengajarkan murid berdasarkan “pendekatan ilmiah” dan bukan berdasarkan “tradisi atau turut nenek moyang dulu”. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas dari memori/ingatan jangka panjang otak siswa.
12. Bagi anak Anda yang pelit mengajarkan temannya yang kesusahan menjawab dan meresap pembelajaran, jangan dibiasaan. Saling membantulah sesama, dan bagi yang tidak dapat menjawab dan meresap pembelajaran, jangan terus menerus seperti itu, ubahlah pola pikirmu agar kamu juga bisa melakukannya.
Di dunia ini tak ada yang namanya orang yang bodoh, cuma masalah waktu dan pola pikirnya yang berbeda. Orang yang bodoh adalah orang yang mengakhiri hidupnya tanpa memikirkan kehidupannya terlebih dahulu. Dan tak selamanya orang bodoh itu bodoh, di balik semua itu terselip kemampuan yang ia tak sadari dan Anda tak ketahui. Jangan menganggap percaya teori ini 100% yaitu orang bodoh dikalahkan orang pintar, dan orang pintar dikalahkan orang cerdas, dan orang cerdas dikalahkan orang jenius, dan orang jenius dikalahkan oleh orang yang beruntung, itu hanyalah teori saja yang tak selamanya 100% terjadi.
Untuk pemerintah, tolong lihat juga kondisi di sekitar kita. Masih banyak anak-anak yang berkeliaran di sekitar kita tanpa sekolah, mereka banyak berkeliaran sebagai pengemis maupun pengamen. Berikanlah tindakan yang terbaik agar mereka dapat bersekolah. Jangan hanya duduk berbicara, tapi lakukanlah bersama-sama. Seperti gambar anak yang di bawah ini, meski mereka pengemis, tapi mereka tetap memperlihatkan wajah keceriaannya tanpa sekolah.
No comments:
Post a Comment