Kita mungkin sudah tahu semua yang kita alami sekarang ini adalah
takdir dari Allah SWT. tapi takdir tak boleh membuat kita berhenti
mengejar impian dan mimpi-mimpi kita, mudah sekali semua orang
menjadikan takdir sebagai alasan untuk menutupi keteledoran, kelalaian
dan kemalasan tanpa pernah mengevaluasi diri.
Kita lihat sekarang banyaknya anak-anak yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi dan biaya pendidikan yang begitu mahal, sedangkan kita saksikan secara besar-besaran para Caleg-caleg memberikan banyak sedekah kepada masyarakat dan janji-janji palsu karena untuk mengharapkan suara terbanyak. Dan ironis mengeluarkan biaya yang sangat besar. Andai saja biaya yang mereka kelurkan itu digunakan sebagai biaya pembangunan pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi para masyarakat yang kurang mampu. Tentu saja itu sudah menjadi tanda bukti yang nyata dan juga akan menguntungkan kedua belah pihak jika itu terwujud, karena otomatis masyarakat akan memilih sesuatu yang sudah nyata ada di depan mata, bukan kepada janji-janji yang tak tahu kapan datangnya.
Pendidikan sangat penting bagi para masyarakat di Indonesia, tanpa pendidikan seseorang tak akan mampu menjadi Guru, Dokter, Polisi, sampai dengan Presiden misalanya. Dengan adanya pendidikan yang lebih luas, banyak dan mudah, teman-teman kita pasti juga akan mempunyai masa depan yang cerah bukannya suram.
Pendidikan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan juga sangat penting bagi masa depan kita, dengan membangun pendidikan yang berkarakter seorang siswa akan mampu bersosialisasi dengan mudah, berorganisasi, kreatif, mandiri, berani, memiliki komitmen yang kuat dan memiliki potensi yang baik pula, serta mempunyai ide-ide menarik yang bisa menginspirasi bagi kita semua untuk masa depan yang lebih baik.
Tak peduli di manapun kita lahir, siapa orangtua kita, apa jenis kelamin kita, adalah takdir. Bagaimana seseorang hidup dan ingin dikenang sebagai apa setelah mati adalah pilihan. Nah, untuk mewujudkan segala keinginan dan mimpi-mimpi kita tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari adanya pendidikan yang sangat mudah didapatkan, bermutu dan berkarakter.
Tapi juga dengan pendidikan yang bermutu, berbicara masalah membangun pendidikan, tidak harus selalu terbayang pada uang atau dana, akan tetapi untuk membangun dunia pendidikan menjadi lebih maju sangat dibutuhkan dukungan semua pihak dari pemangku kepentingan (Stakehoders).
Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka telah mengisyaratkan pentingnya sebuah pendidikan. Menurutnya pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah bangsa. Pendidikan dilakukan melalui usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang dimiliki anak, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Peningkatan mutu banyak dikaitkan dengan biaya pendidikan, padahal sebenarnya tidak selalu demikian. Peningkatan mutu pendidikan tidak secara signifikan ditentukan oleh besarnya biaya atau anggaran yang dikeluarkan dan jika ukuran mutu masih tetap secara tradisional, yaitu output satuan pendidikan berupa prestasi belajar atau hasil ujian, tetapi secara luas berkaitan dengan cita-cita atau harapan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Yang juga dapat membangun pendidikan adalah :
ü Kejujuran
Kejujuran adalah awal pembangun unsur pendidikan. Melalui kejujuran semuanya akan teratasi. Kejujuran akan menimbulkan transparan, transparan akan menimbulkan kebersamaan, kebersamaan akan menimbulkan kekuatan.
ü Pemimpin
Kepala Sekolah harus cakap. Masih banyak para kepala sekolah kurang berani dalam menentukan langkah. Masih adanya ketergantungan dari atasan merupakan hambatan untuk maju berkualitas. Pembantu kepala sekolah harus kuat. Ibaratnya rumah wakil kepala sekolah dan urusan harus bisa menjadi kepala sekolah kedua. Dengan maksud siapapun pemimpinnya kalau pondasi sudah kuat, tidak akan naik turun perjalanannya.
ü Menumbuhkan Keberanian Dari Teater dan Pramuka
Teater adalah salah satu ekspresi jiwa yang mengungkapkan segala kemampuan secara langsung. Dengan mengikuti teater, akan semakin tinggi rasa percaya diri kita, karena terlatih secara langsung baik penampilan (bahasa tubuh) serta dialog yang memerankan tokoh tertentu. Sedangkan pramuka juga dapat meningkatkan kepercayaan untuk berani melaksanakan trisatya dan dasa darma.
Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Tetapi memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan. Keputusan moral yang harus ditindak lanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat seseorang).
Persoalan bangsa yang saat ini
banyak dilihat, didengar dan dirasakan, yang mana banyak persoalan
muncul yang diidentifikasi bersumber dari gagahnya pendidikan dalam
menyuntikkan nilai-nilai moral terhadap kita. Hal ini tentunya sangat
tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang
cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat. Seperti yang
dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni :
Kita lihat sekarang banyaknya anak-anak yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi dan biaya pendidikan yang begitu mahal, sedangkan kita saksikan secara besar-besaran para Caleg-caleg memberikan banyak sedekah kepada masyarakat dan janji-janji palsu karena untuk mengharapkan suara terbanyak. Dan ironis mengeluarkan biaya yang sangat besar. Andai saja biaya yang mereka kelurkan itu digunakan sebagai biaya pembangunan pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi para masyarakat yang kurang mampu. Tentu saja itu sudah menjadi tanda bukti yang nyata dan juga akan menguntungkan kedua belah pihak jika itu terwujud, karena otomatis masyarakat akan memilih sesuatu yang sudah nyata ada di depan mata, bukan kepada janji-janji yang tak tahu kapan datangnya.
Pendidikan sangat penting bagi para masyarakat di Indonesia, tanpa pendidikan seseorang tak akan mampu menjadi Guru, Dokter, Polisi, sampai dengan Presiden misalanya. Dengan adanya pendidikan yang lebih luas, banyak dan mudah, teman-teman kita pasti juga akan mempunyai masa depan yang cerah bukannya suram.
Pendidikan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan juga sangat penting bagi masa depan kita, dengan membangun pendidikan yang berkarakter seorang siswa akan mampu bersosialisasi dengan mudah, berorganisasi, kreatif, mandiri, berani, memiliki komitmen yang kuat dan memiliki potensi yang baik pula, serta mempunyai ide-ide menarik yang bisa menginspirasi bagi kita semua untuk masa depan yang lebih baik.
Tak peduli di manapun kita lahir, siapa orangtua kita, apa jenis kelamin kita, adalah takdir. Bagaimana seseorang hidup dan ingin dikenang sebagai apa setelah mati adalah pilihan. Nah, untuk mewujudkan segala keinginan dan mimpi-mimpi kita tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari adanya pendidikan yang sangat mudah didapatkan, bermutu dan berkarakter.
“ Kata Bijak “
“
Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda dilima tahun
mendatang, kecuali dua hal: orang-orang disekeliling Anda dan buku-buku
yang Anda baca.”
Dan ada pula,
“ Pengetahuan ada dua macam: yang telah kita ketahui dengan sendirinya, atau yang kita ketahui di mana ia bisa didapatkan.”
Kata-kata
tersebut dapat memberikan kita acuan, bagaimana mungkin kita bisa
mengubah hidup kita dari yang sekarang untuk menjadi sosok yang lebih
baik kedepannya, jikalau pendidikan masih sangat kurang, melihat
sekarang masih banyaknya anak-anak Indonesia yang terlantar akibat
kurangnya pendidikan bagi anak bangsa Indonesia di masa lalu. Coba saja
kita renungkan berpikir secara bijak masih sangat banyak anak-anak
Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan, tapi terhambat oleh masalah
ekonomi dan lain-lain. Andai saja biaya pendidikan dimudahkan bisa jadi
anak-anak bangsa kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan positif yang
sangat berguna bagi Negara Indonesia dan juga akan mengurangi angka
kemiskinan di Negara kita pula.Tapi juga dengan pendidikan yang bermutu, berbicara masalah membangun pendidikan, tidak harus selalu terbayang pada uang atau dana, akan tetapi untuk membangun dunia pendidikan menjadi lebih maju sangat dibutuhkan dukungan semua pihak dari pemangku kepentingan (Stakehoders).
Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka telah mengisyaratkan pentingnya sebuah pendidikan. Menurutnya pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah bangsa. Pendidikan dilakukan melalui usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang dimiliki anak, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Peningkatan mutu banyak dikaitkan dengan biaya pendidikan, padahal sebenarnya tidak selalu demikian. Peningkatan mutu pendidikan tidak secara signifikan ditentukan oleh besarnya biaya atau anggaran yang dikeluarkan dan jika ukuran mutu masih tetap secara tradisional, yaitu output satuan pendidikan berupa prestasi belajar atau hasil ujian, tetapi secara luas berkaitan dengan cita-cita atau harapan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Yang juga dapat membangun pendidikan adalah :
ü Kejujuran
Kejujuran adalah awal pembangun unsur pendidikan. Melalui kejujuran semuanya akan teratasi. Kejujuran akan menimbulkan transparan, transparan akan menimbulkan kebersamaan, kebersamaan akan menimbulkan kekuatan.
ü Pemimpin
Kepala Sekolah harus cakap. Masih banyak para kepala sekolah kurang berani dalam menentukan langkah. Masih adanya ketergantungan dari atasan merupakan hambatan untuk maju berkualitas. Pembantu kepala sekolah harus kuat. Ibaratnya rumah wakil kepala sekolah dan urusan harus bisa menjadi kepala sekolah kedua. Dengan maksud siapapun pemimpinnya kalau pondasi sudah kuat, tidak akan naik turun perjalanannya.
ü Menumbuhkan Keberanian Dari Teater dan Pramuka
Teater adalah salah satu ekspresi jiwa yang mengungkapkan segala kemampuan secara langsung. Dengan mengikuti teater, akan semakin tinggi rasa percaya diri kita, karena terlatih secara langsung baik penampilan (bahasa tubuh) serta dialog yang memerankan tokoh tertentu. Sedangkan pramuka juga dapat meningkatkan kepercayaan untuk berani melaksanakan trisatya dan dasa darma.
Membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Tetapi memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan. Keputusan moral yang harus ditindak lanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi custom (kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat seseorang).
“Character
cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial
and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition
inspired, and success achieved.”
“Intelligence plus character that is the goal of true education.”
(Kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya).
No comments:
Post a Comment