Pemilihan Umum sudah di depan mata, inilah saatnya Bangsa Indonesia
dengan seluruh rakyatnya dari sabang sampai merouke mulai menentukan dan
memilih kriteria pemimpim negeri ini yang terbaik. Segala iklan, segala
spanduk dan segala janji,visi dan misi calon-calon presiden dengan
partai-partai politik mereka, mulai sering terdengar dan dilihat di
semua media, jalan-jalan, bahkan telah secara tidak langsung ataupun
sembunyi-sembunyi melakukan pendekatan dan kampanye kepada masyarakat.
Semua calon presiden adalah calon-calon kuat dalam partai politik dan calon terbaik mereka, yang di harapkan dapat menunjang kemajuan partai dan semoga dapat juga menunjang kemajuan Negara Indonesia tercinta. Namun terbaik untuk mereka belum tentu terbaik di mata seluruh rakyat dan masyarakat Indonesia. Lalu seperti apa kriteria terbaik atau setidaknya cukup baik yang di harapkan masyarakat kita sebagai pemimpin Negara?
Harapanku dan juga harapan sebagian besar rakyat di negeri ini sudah terlalu sering dikecewakan oleh pemimpin Negara kita, slogan-slogan, janji dan segala visi dan misi hanya sekedar kata-kata dan karangan indah yang meluncur dengan mudah sebelum menjadi pemimpin. Sebagai rakyat Indonesia rasanya malu negaranya menjadi bagian dari Negara-negara terkorupsi di dunia. Namun apalah daya rakyat kecil, yang bisa di lakukan rakyat kecil seperti kita hanyalah berdoa dan tetap berharap akan datang seorang pemimpin yang amanah, yang jujur, merakyat, dan dapat menjaga bahkan memperbaiki nama Bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan sangat baik di dunia.
Pemimpin/presiden seperti apa harapan kami?
Dengan melihat segala yang telah terjadi di Negara kita ini, hendaklah seorang yang berniat menjadi pemimpin hanya mencari keridhoan Allah semata, memahami sungguh-sungguh makna kepemimpinan dan mampu bertanggung jawab atas kemajuan bangsa, kesejahteraan, dan kebaikan untuk seluruh rakyatnya.
Inilah pemimpin masa depan harapan kami, inilah harapanku sebagai rakyat Indonesia.
Bukan pemimpin yang hanya berjanji, bersumpah atas nama Allah, lalu melupakan semua janji dan tanggung jawabnya. Bukan pemimpin yang terlena dengan jabatannya, dan menjadikan jabatannya sebagai kesempatan memperkaya diri, mengangkat derajat sanak saudara mereka, dan mengambil segala potensi kekayaan bangsa untuk pengikut-pengikut mereka. Bukan pemimpin dzolim lagi munafik yang menari di atas segala penderitaan rakyatnya.
Pemimpin di pilih untuk mengemban amanat rakyat, diantara beberapa pilihan calon pemimpin kami. Mohon hadirkanlah satu calon yang kami dambakan dengan segala kualitas yang baik.
Semua calon presiden adalah calon-calon kuat dalam partai politik dan calon terbaik mereka, yang di harapkan dapat menunjang kemajuan partai dan semoga dapat juga menunjang kemajuan Negara Indonesia tercinta. Namun terbaik untuk mereka belum tentu terbaik di mata seluruh rakyat dan masyarakat Indonesia. Lalu seperti apa kriteria terbaik atau setidaknya cukup baik yang di harapkan masyarakat kita sebagai pemimpin Negara?
Harapanku dan juga harapan sebagian besar rakyat di negeri ini sudah terlalu sering dikecewakan oleh pemimpin Negara kita, slogan-slogan, janji dan segala visi dan misi hanya sekedar kata-kata dan karangan indah yang meluncur dengan mudah sebelum menjadi pemimpin. Sebagai rakyat Indonesia rasanya malu negaranya menjadi bagian dari Negara-negara terkorupsi di dunia. Namun apalah daya rakyat kecil, yang bisa di lakukan rakyat kecil seperti kita hanyalah berdoa dan tetap berharap akan datang seorang pemimpin yang amanah, yang jujur, merakyat, dan dapat menjaga bahkan memperbaiki nama Bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan sangat baik di dunia.
Pemimpin/presiden seperti apa harapan kami?
Seorang pemimpin harapan adalah seorang yang dapat mengaplikasikan
sifat Amanah dalam kehidupannya. Yaitu pemimpin yang bertaqwa kepada
Allah dan meneladani Rasulullah SAW, jika pemimpin selalu berpegang
teguh pada Allah dan keimanannya dan menjadikan nabi Muhammad SAW
sebagai teladan dalam kepemimpinannya, maka InsyaAllah segala
tindakannya akan menjadi teladan bagi rakyat yang di pimpinnya.
Seorang pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang dapat di percaya,
memegang teguh kata-katanya, dan janji-janji yang di ikrarkannya. Jujur
dalam segala tindakan, dan menegakkan keadilan. Berjanji sangatlah
mudah di ucapkan namun bukanlah hal yang mudah untuk di tepati. Maka
sebaiknya calon presiden atau calon-calon pemimpin masa depan, janganlah
banyak menyampaikan janji-janji dengan hal-hal besar yang belum dapat
di pastikan akan di tepati karena janji yang tidak dapat terlaksana
menjadikan pemimpin yang penuh dengan kemunafikan.
Sebaiknya seorang pemimpin adalah seorang Laki-laki (Pria).
Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “
Di
jaman emansipasi seperti sekarang ini, bahwa hak laki-laki dan
perempuan di samakan dan tidak adanya keharusan pemimpin adalah
laki-laki, dan telah banyak juga contoh pemimpin Negara maju seorang
wanita. Bahkan di Indonesia ada seorang RA.Kartini, wanita kuat yang
memperjuangkan emansipasi wanita agar wanita dapat maju,tidak tertindas
dan di bodohi. namun alangkah lebih baik jika kita memahami ayat
Al’quran di atas. Sehebat-hebatnya wanita, dia tetaplah harus tunduk
pada suaminya. Jika seorang wanita telah merasa lebih hebat dari
suaminya, tidak mengindahkan kodratnya dan melalaikan tugasnya sebagai
ibu dan istri dalam keluarganya. Maka dia adalah seorang yang durhaka.
Jika hanya memimpin sebuah organisasi, atau sebuah perusahaan. Atau
tidak ada lagi seorang laki-laki yang mampu menjadi pemimpin Negara,
sangatlah mungkin dapat diterima dan tetap di di pilih. Tetapi untuk
sebuah Negara yang mayoritas penduduknya muslim dan masih banyak pilihan
laki-laki untuk menjadi pemimpin, akan lebih baik jika pemimpin adalah
seorang laki-laki berakhlak mulia. Mari kita pahami Hadist riwayat
Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya “Tidak
akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka
kepada seorang wanita.”
Pemimpin yang memegang amanah adalah pemimpin yang berakal, pemimpin
yang berwibawa, pemimpin yang penuh perhatian kepada seluruh rakyatnya,
dan memiliki niat yang lurus dan jujur.
Dengan melihat segala yang telah terjadi di Negara kita ini, hendaklah seorang yang berniat menjadi pemimpin hanya mencari keridhoan Allah semata, memahami sungguh-sungguh makna kepemimpinan dan mampu bertanggung jawab atas kemajuan bangsa, kesejahteraan, dan kebaikan untuk seluruh rakyatnya.
Inilah pemimpin masa depan harapan kami, inilah harapanku sebagai rakyat Indonesia.
Bukan pemimpin yang hanya berjanji, bersumpah atas nama Allah, lalu melupakan semua janji dan tanggung jawabnya. Bukan pemimpin yang terlena dengan jabatannya, dan menjadikan jabatannya sebagai kesempatan memperkaya diri, mengangkat derajat sanak saudara mereka, dan mengambil segala potensi kekayaan bangsa untuk pengikut-pengikut mereka. Bukan pemimpin dzolim lagi munafik yang menari di atas segala penderitaan rakyatnya.
Pemimpin di pilih untuk mengemban amanat rakyat, diantara beberapa pilihan calon pemimpin kami. Mohon hadirkanlah satu calon yang kami dambakan dengan segala kualitas yang baik.
No comments:
Post a Comment