Monday, 2 June 2014

Membangun Pendidikan - Pendidikan Ala Indonesia: Muatan Nilai Historis Keindonesiaan dalam Perannya Membentuk Karakter Bangsa

Pendidikan merupakan instrumen penting dalam pembangunan bangsa, baik sebagai pengembang dan peningkat produktivitas nasional maupun sebagai pembentuk karakter bangsa. Sejatinya definisi dari pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dan berbudi pekerti luhur.

Pentingnya menempatkan pendidikan sebagai dasar pembentukan dan pengembangan kualitas bangsa, adalah komitmen bersama dalam memajukan Indonesia yang maju. Kualitas pendidikan adalah satu dari beberapa tolak ukur kemajuan pendidikan yang harus terus ditingkatkan. Melirik fakta dan kondisi pendidikan Indonesia hari ini, ironi, ketika Education For All (EFA) Global Monitoring Report, 2011menempatkan kualitas pendidikan kita di posisi ke-69 dari 127 Negara di dunia.

Fakta tersebut menimbulkan salah satu indikasi bahwa pelajar sebagai generasi penerus yang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik pada dunia pendidikan, nyatanya pun jauh dari harapan. Perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat masih kerap diperlihatkan pelajar, mulai dari terlibat tawuran, free sex, penggunaan obat-obatan terlarang, kolusi, nepotisme, manipulasi sampai pada tindakan kriminal lainnya. Nilai-nilai moral dan luhur dari Pancasila sudah tidak lagi dijadikan pedoman. Sistem dan pedoman pendidikan hanya dilakukan sebatas formalitas. Banyaknya persoalan yang muncul diindentifikasi bersumber dari gagalnya pendidikan dalam menyuguhkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya.

Dewasa ini, bangsa kita tengah dihadapkan pada permasalahan degradasi moral dan krisis jati diri yang tentu saja membutuhkan penangananan darurat. Generasi muda seperti kehilangan ruh dari nilai-nilai moral yang diajarkan oleh agama dan falsafah Negara kita. Adapun nilai-nilai itu antara lain, semangat nasionalisme, gotong royong, sopan santun, berbudi pekerti, disiplin, saling menghormati dan menghargai, jujur, patriotik, pekerja keras, dan lain sebagainya.  Realita ini tentu saja membuat sistem pendidikan kita patut berbenah diri.

Membentuk Karakter Bangsa
            Berbicara tentang karakter, tentu kita terlebih dahulu harus memahami defenisi dari kata karakter itu sendiri. Secara etimologis, istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, yaitu kharaseein, yang awalnya mengandung arti mengukir tanda di kertas atau lilin yang berfungsi sebagai pembeda (Bohlin, 2005). Istilah ini selanjutnya lebih merujuk secara umum pada bentuk khas yang membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Dengan demikian, karakter dapat juga menujukkan kesimpulan kualitas atau karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakan diri  seseorang dengan orang lain (Timpe, 2007). Karakter menjadi sesuatu yang penting karena mempengaruhi sikap dan cara pandang seseorang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

            Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia menjadi salah satu bangsa yang memiliki karakteristik kuat. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki nilai historis hampir dalam segala bidang. Tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Bahkan tokoh pendidikan bapak Ki Hajar Dewantara melalui pendidikan yang berpilar kepada cipta, rasa, dan karsa telah lama mendengungkan pendidikan yang menghasilkan manusia berkarakter. Bermakna bahwa pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan tetapi juga mengasah afeksi moral sehingga menghasilkan manusia yang berkualitas guna mewujudkan bangsa yang berkarakter.

            Masuknya arus globalisasi di Indonesia menjadikan karakter memiliki peranan penting. Dengan terbentuknya karakter, kita tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Selain itu karakter akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Kita lebih siap menghadapi tantangan dan memiliki daya saing dengan bangsa lain. Karakter akan menjadikan Indonesia sebagai Negara yang kuat, maju dan berkharisma.

Pendidikan Ala Indonesia
            Indonesia adalah bangsa yang lekat dengan nilai-nilai historis. Memiliki keanekaragaman suku, agama, dan budaya. Dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Sebagai Negara yang pernah dijajah, kita patut bangga karena berhasil berjuang bersama melewati masa sulit dan memerdekakan Indonesia. Namun yang harus kita petik dari peristiwa historis tersebut adalah bagaimana sikap yang tertanam pada masa itu. Pantang menyerah, patriotik, pekerja keras, jujur, berbudi pekerti luhur adalah satu dari sekian banyak nilai-nilai historis keindonesiaan yang harus ditanamkan pada dunia pendidikan.

            Pendidikan menjadi barometer kemajuan suatu Negara. Terlepas dari segala permasalahan yang melilit bangsa ini, pendidikan menjadi bidang yang harus mendapat penanganan serius dan berkesinambungan dari semua pihak. Mengemas pendidikan ala Indonesia adalah salah satu langkah solutif yang dapat diambil dalam menjawab permasalahan diatas.

            Dalam penerapannya, pendidikan ala Indonesia tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi lebih mengajarkan nilai historis keindonesiaan yang meliputi wawasan tentang Indonesia itu sendiri, khazanah budaya, sumber daya alam yang dimiliki dan cara mengelolanya, sampai kepada nilai-nilai moral. Hal ini bertujuan agar peserta didik mengetahui dan memahami apa yang harus dilakukan setelah lepas dari jenjang pendidikan. Bekal nilai-nilai moral yang disuguhkan pendidikan ala Indonesia akan menciptakan generasi-generasi yang jauh dari perbuatan amoral. Tidak hanya itu, pendidikan ala Indonesia akan melahirkan generasi yang memiliki rasa cinta tanah air sehingga dalam setiap langkah kehidupannya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa dan Negara. 

Dalam implementasinya, pendidikan ala Indonesia harus melibatkan pihak keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga ada sinergitas antar ketiganya. Sehingga langkah awal yang dapat dilakukan adalah menjalin komunikasi yang baik dari ketiga pihak tersebut. Jika semua terealisasi dengan baik maka kemajuan pada dunia pendidikan guna menjadi bangsa berkarakter sudah ada di depan kita.

No comments:

Post a Comment