Kalau membicarakan masalah orba atau orde baru 
memang seakan-akan gak ada habisnya dan masih menarik juga kok buat 
dibahas bareng-bareng. Dulu sih, katanya waktu mulainya zaman orba udah 
diwarisin tuh sama keadaan ekonomi yang parah. Yaitu utang luar negri 
yang banyaknya nih sekitar 2,3-2,7 milyar, tingkat inflasi yang tinggi, 
dan permasalahan ekonomi politik yang lainnya. Jadi pada zaman orba 
pemerintah melakukan berbagai banyak cara seperti stabilisasi dan 
rehabilitasi ekonomi, membentuk kerja sama dengan luar negri, dan 
pembangunan ekonomi yang berorientasikan pada usaha penyelamatan ekonomi
 nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, 
penyelamatan keuangan Negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Dan 
terbukti dengan cara tersebut masalah-masalah itu mulai bisa di atasi 
dengan cepat. Itu teraplikasi dengan pemerintah mengeluarkan beberapa 
program pembangunan, yaitu PELITA (Pembangunan Lima Tahun), dan berjalan
 dengan lancar. 
Tapi dibalik keberhasilan pemerintah, ada juga dampak negatif dari kebijakan yang diambi oleh pemerintah. Seperti, terjadinya otoritas, KKN, dwifungsi ABRI/Polri,pembangunan yang tidak merata, fundamental pembangunan ekonomi yang sangat rapuh.
Tapi dibalik keberhasilan pemerintah, ada juga dampak negatif dari kebijakan yang diambi oleh pemerintah. Seperti, terjadinya otoritas, KKN, dwifungsi ABRI/Polri,pembangunan yang tidak merata, fundamental pembangunan ekonomi yang sangat rapuh.
Pada
 masa pemerintahan orba banyak terjadi masalah-masalah yang mungkin oleh 
orang awam tidak diketahui tapi banyak juga sih penyelamatan 
masalah-masalah yang diwariskan pada zaman orba oleh pemerintahan pada 
zaman orla. Pada zaman ini banyak sekali pembangunan-pembangunan yang 
dilakukan oleh pemerintah dan tidak sedikit yang berhasil. Maka zaman 
orba sering disebut juga zaman pembangunan.
Selanjutnya orba dikukuhkan dengan sebuah sidang MPRS yang berlangsung pada Juni-Juli 1966. diantara ketetapan yang dihasilkan sidang tersebut adalah mengukuhkan Supersemar dan melarang PKI beserta ideologinya tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pada permulaan pemerintahan orba banyak hal-hal yang dilakukan untuk menyelamatkan kondisi ekonomi Indonesia. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.
Pada pemerintahan orba juga banyak pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintah seperti pembangunan jangka panjang maupun jangka pendek yang lebih dikenal dengan sebutan Pelita (pembangunan lima tahun). Itulah sebabnya pemerintahan orba sering disebut masa pembangunan. Dari pembangunan-pembangunan yang dilakukan pemerintah itu tidak sedikit yang berhasil. Diantaranya adalah :
a.       Pelita
 I             : pembanguan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk 
mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang 
pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil 
pertanian.
b.      Pelita
 II            : Sasaran Utamanya adalah tersedianya pangan, sandang, 
perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat dan memperluas 
kesempatan kerja.
c.       Pelita
 III: pembangunan masih berdasarkan pada Trilogi Pembangunan dengan 
penekanan lebih menonjol pada segi pemerataan yang dikenal dengan 
Delapan Jalur Pemerataan, yaitu:
a) Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya sandang, pangan, dan perumahan
b) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c) Pemerataan pembagian pendapatan
d) Pemerataan kesempatan kerja
e) Pemerataan kesempatan berusaha
f) Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan
g) Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
h) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
a) Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya sandang, pangan, dan perumahan
b) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
c) Pemerataan pembagian pendapatan
d) Pemerataan kesempatan kerja
e) Pemerataan kesempatan berusaha
f) Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum perempuan
g) Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
h) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
d.      Pelita
 IV: titik beratnya adalah sektor pertanian menuju swasembada pangan dan
 meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.
e.       Pelita V            : Titik beratnya pada sektor pertnian dan industri.
f.       Pelita
 VI: Titik beratnya pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan 
dengan industri dan pertanian serta pembanguan dan peningkatan kualitas 
sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
Dari
 uraikan diatas terbukti bahwa pembangunan-pembangunan banyak yang 
berhasil. Tapi dalam suatu pemerintahan mustahil bila tidak ada 
kegagalan atau hambatan dalam melakukan pembangunan-pembangunan jangka 
panjang maupun jangka pendek tersebut.
      Dampak positif dan negatif dalam pemerintahan orde baru
a.       Dampak positif
·         Pemerintah
 mampu membangun pondasi yang kuat bagi kekuasaan lembaga kepresidenan 
yang membuat semakin kuatnya peran Negara dalam masyarakat.
·         Pertumbuhan
 ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah 
terencana dengan baik dan hasilnya dapat dilihat secara nyata.
·         Indonesia
 mengubah status dari Negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa 
yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
·         Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
·         Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat.
b.      Dampak negatif
·         Terbentuk pemerintahan orde baru yang bersifat otoriter, dominatif, dan sentralis.
·          Otoritarianisme
 merambah segenap aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara 
termasuk kehidupan politik yang sangat merugikan rakyat.
·         Pemerintah
 Orde Baru gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik dan benar 
kepada rakyat Indonesia. Golkar menjadi alat politik untuk mencapai 
stabilitas yang diinginkan, sementara 2 paratai lainnya hanya sebagai 
boneka agar tercipta citra sebagai Negara demokrasi.
·         Sistem
 perwakilan bersifat semu bahkan hanya dijadikan topeng untuk 
melanggengkan sebuah kekuasaan secara sepihak. Dalam setiap pemilihan 
presiden melalui MPR Suharto selalu terpilih.
·         Demokratisasi
 yang terbentuk didasarkan pada KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) 
sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di MPR/DPR yang tidak mengenal 
rakyat dan daerah yang diwakilinya.
·         Kebijakn politik teramat birokratis, tidak demokratis, dan cenderung KKN.
·         Dwifungsi
 ABRI terlalu mengakar masuk ke sendi-sendi kehidupan bebangsa dan 
benegara bahkan pada bidang-bidang yang seharusnya masyarakat yang 
berperan besar terisi oleh personel TNI dan Polri. Dunia bisnis tidak 
luput dari intervensi TNI/Polri.
·         Kondisi
 politik lebih payah dengan adanya upaya penegakan hukum yang sangat 
lemah. Dimana hukum hanya diciptakan untuk keuntungan pemerimtah yang 
berkuasa sehingga tidak mampu mengadili para konglomerat yang telah 
menghabisi uang rakyat.
·         Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber daya alam.
·         Perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan, antar kelompok dalam masyarakat tersa semakin tajam.
·         Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (marginalisasi sosial)
·         Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
·         Pembangunan
 yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil 
kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata.
·         Pembangunan
 hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan 
politik, ekonomi, dam sosial yang demokratis dan berkeadilan.
·         Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tapi secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh.
·         Pembangunan
 tidak merata, tampak dengan adanya kemiskinan disejumlah wilayah yang 
justru menjadi peny umbang devisa terbesar seperti Riau, Kalimantan 
Timur, dan Irian. Faktor inilah yang selanjutnya ikut menjadi penyebab 
terpuruknya perekonomian nasional Indonesia menkelang akhir tahun 1997.
      Pendapatku :
Masa-masa
 pemerintahan orba seakan-akan tidak ada habisnya bila dibahas 
terus-menerus dan masih merupakan wacana yang cukup menarik untuk 
diperbincangkan dari mulai pembangunan-pembangunan yang dilakukan hingga
 terjadinya manipulasi politik dalam pemerintahan tersebut. 
Pembangunan-pembangunan jangka panjang 
maupun jangka pendek sangat baik dan sepertinya berhasil dilakukan pada 
masa itu. Tapi pemerintahan orde baru tetap tidak lepas dari 
kesalahan-kesalahan. Pada masa orba ketika ada rakyat yang tidak setuju 
dengan keputusan pemerintah maka akan dianggap sebagai bentuk perlawanan
 kepada Negara dan dianggap tidak sesuai atau melawan pancasila. Selain 
itu hak-hak pers dibatasi sehingga pemerintahan seakan-akan tidak 
tersorot oleh media dan banyak hal-hal dalam pemerintahan yang tidak 
diketahui rakyat.
Yang merupakan keburukan orde baru yang 
lainnya yaitu banyak terjadinya KKN. Jadi seakan-akan orang yang 
berkuasa adalah orang yang mempunyai uang. Uang sangat penting pada masa
 itu karena hanya dengan uang apapun yang diinginkan hamper semua dapat 
dipenuhi.
Pembangunan-pembangunan dalam masa orde 
baru memang sebaiknya diaplikasikan pemerintahan karena 
pembangunan-pembangunan di Indonesia pada era reformasi ini sangat 
kurang sekali. Nyatanya banyak sekali anak-anak gelandangan orang-orang 
miskin yang lain. Tapi pemerintah malah menikmati fasilitas yang 
diberiakan oleh Negara tanpa memikirkan nasib-nasib warganya. Yang lebih
 memprihatinkan ketika banyak orang-orang yang miskin dan sangat 
kekurangan dalam segala sisi, tapi beberapa bulan yang lalu ada berita 
bahwa setiap anggota-anggota DPR akan diberikan mobil-mobil mewah. 
Bagaimana rakyat bisa patuh kepada pemerintahan tapi pemerintahnya tidak
 memeperhatikan rakyat.Hal ini sebaiknya lebih diperhatiakn lagi oleh 
pemerintah.
Selanjutnya yang harus kita tinggalkan 
adalah sisi keburukan pemerintahan orde baru, yaitu manipulasi politik 
dan KKN yang banyak terjadi. Semoga KKN yang terjadi pada era reformasi 
ini dapat dikurangi sedikit demi sedikit karena telah terbentuknya KPK 
yang saya rasa biaya yang digunakan tidak sedikit. Tapi saat ini diera 
reformasi masih banyak juga terjadi KKN di Indonesia baik besar maupun 
kecil. Dan rakyat pasti mengharapkan kinerja KPK yang maksimal sehingga 
Negara Indonesia tidak lagi menjadi Negara dengan angka kemiskinan dan 
KKN yang tinggi.
No comments:
Post a Comment