Bangkok -Pemimpin Kudeta Thailand Jenderal Prayuth Chan-Ocha mengatakan, pihak kerajaan secara resmi telah mendukungnya untuk memimpin negara. Prayuth memimpin kudeta yang dilakukan 22 Mei lalu. “Saya menerima dukungan resmi dari Raja yang memformalisasi status sebagai kepala pemeritahan,” ujar Prayuth.
Berpakaian militer berwarna putih, Prayuth memberikan
keterangan pers pertama sejak kudeta. Dukungan Raja Bhumibol datang satu
hari setelah militer memperketat peringatan kepada kelompok
antipemerintah. Militer mengatakan bahwa Raja Thailand sejak Sabtu sudah
mengetahui kudeta. Namun krisis yang tetjadi bisa memicu kegelisahan di
tengah isu suksesi di kerajaan. Raja Bhumibol sejak 2009 hingga 2013
menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sakit.
Belum diketahui sikap Putcra Mahkota
Pangeran Vajiralongkorn, tentang krisis di negaranya. Beberapa pendukung
Thaksin sudah menyatakan kesetiaannya kepada calon pengganti Raja
Bhumibol tersebut dan mereka melakukan pendekatan lebih intensif.
Militer di Thailand sudah melancarkan aksi kudeta selama 19 kali, sejak
berakhirnya monarki absolut tahun 1932. Pada Kamis (22/5), militer
Thailand melakukan kudeta dan menunjuk Jenderal Prayuth Chan-Ocha
sebagai Perdana Menteri sementara Thailand. Sebelumnya, militer Thailand
sudah membekukan konstitusi nasional. Pembekuan konstitusi 2007
dilakukan Untuk mengatur pemerintahan dengan lancar, kecuali ayat yang
mengatur monarki.
Prayuth langsung bersikap tegas setelah
mendapatkan restu dari Raja Bhumibol. Dia berjanji akan bertindak tegas
kepada pendemo di Thailand. “Apakah kita akan kembali seperti sebelumnya
(krisis politik)? Jika kalian menginginkannya, kami akan menggunakan
kekuatan dan menerapkan jam malam dengan ketat,” ujar Prayuth. “Kalian
harus menerima tindakan tegas yang harus diambil,” katanya. Pengamat
mengkhawatirkan krisis politik di Thailand terus berlanjut, khususnya
antara kekuasaan sementara militer dan pendukung mantan Perdana Menteri
Thaksin Shinawatra.
No comments:
Post a Comment