Friday, 30 May 2014

News - Ditekan RI, Malaysia Stop Proyek Mercusuar Di Daerah Sengketa

Malaysia akhirnya menghentikan kegiatan pembangunan tiang pancang rambu suar atau mercusuar di Pulang Tanjung Datuk, antara Kalimantan Barat, Indonesia dan Serawak, Malaysia. Namun, bangunan yang sudah dibangun di kawasan sengketa itu tidak dihancurkan. TNI telah mengirim kapal perang ke dekat wilayah proyek mercusuar itu. Selasa (20/5) pukul 17.00 WIB, setelah kapal perang TNI berpatroli terus berputar-putar di kawasan itu, akhir Malaysia menghentikan pembangunan mercusuar. Namun tiga tiang pancang sudah terpasang. Kapal-kapal Malaysia yang juga ada di sana juga ikut meninggalkan lokasi. “Atas permintaan pihak Pemerintah Republik Indonesia, Malaysia telah menghentikan kegiatan pembangunan tiang pancang rambu suar tersebut,” demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Rakyat Merdeka, Rabu (21/5).

Menurut Kemlu, informasi adanya pembangunan mercusuar Malaysia dari laporan resmi TNI Angkatan Laut. Dari hasil koordinasi dengan kementerian dan tembaga terkait, diketahui lokasi pembangunan mercusuar Malaysia itu berada di dalam garis landas kontinen Indonesia berdasarkan perjanjian antara RI dan Malaysia pada 1969. Menurut Kemlu, juga atas desakan Pemerintah Indonesia, Tim Teknis Delimitasi Batas Maritim dari kedua negara sepakat untuk membahas masalah ini dalam waktu dekat di Jakarta. Sengketa Tanjung Datuk antara Indonesia dan Malaysia sudah berlangsung puluhan tahun. Indonesia Maritime Institute (IMI) meminta Malaysia agar menghentikan rencana pembangunan mercusuar di perairan wi layah sengketa.

Direktur IMI, Y Paonganan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (21/5), menilai, rencana pembangunan mercusuar sebagai bentuk “provokasi” terhadap Indonesia. Menurutnya, pembuatan mercusuar di lahan sengketa adalah sebuah hal yang tidak bisa diterima akal sehat. Oleh karena itu, IMI mendukung pihak TNI untuk segera membatalkan pembangunan tersebut. “IMI siap mendukung pihak TNI untuk menghentikan berdirinya mercusuar di lahan sengketa tersebut,” ujar Paonganan. Pembangunan mercusuar itu dilakukan di titik koordinat 02.05.053 N-109.38.370 E Bujur Timur, atau sekitar 900 meter di depan patok SRTP 1 (patok 01) di Tanjung Datuk.

No comments:

Post a Comment