Friday, 30 May 2014

Apabila Ibu Bisa Memilih

Anakku…
Apabila ibu bisa memilih “Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu?”, Maka ibu akan memilih mengandungmu.. 
Kerana dalam mengandungkan mu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah,
Sembilan bulan nak…Engkau hidup di perut ibu, Engkau ikut kemana-mana pun ibu pergi, Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan,
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata.
Anakku…  
Bila ibu bisa memilih ”untuk ibu berjuang melahirkanmu”, Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu..
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu,
 seperti menunggu  memasuki salah satu pintu syurga,
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan keluar ke dunia sangat ibu rasakan,
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua, Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah dapat ibu ceritakan kepada sesiapa pun,
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia.
Saat itulah…saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita hilang melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan azan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan junjungan kita Rasulullah di telinga kecilmu.
Anakku… 
Apabila ibu bisa memilih “apakah ibu tidur lelap, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu?”,
Maka ibu memilih menyusuimu, Karena dengan menyusuimu ibu telah membekalkan hidupmu dengan titisan-titisan dan tegukan – tegukan yang sangat berharga,
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam pelukan ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak dapat rasakan.
Anakku…
Bila ibu bisa memilih “duduk menonton tv atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle”
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu,
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana,
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…  
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu keping pun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
                                                                                                    


Percayalah nak…                                             
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau selalu menjadi belahan nyawa ibu…

No comments:

Post a Comment