Sunday, 8 June 2014

News - Puasa, Negara Muslim Terkaya Kelimpungan Urus Harga

Persoalan klasik kenaikan harga jelang Bulan Puasa tak hanya dialami Indonesia. Sebuah negara muslim terkaya pun bisa dibuat pusing dengan harga beras yang meroket hingga 40 persen.
Tak hanya Indonesia, gejolak harga jelang Ramadan juga kerap kali terjadi di negara-negara muslim lain di dunia. Bahkan, lonjakan harga bisa membuat pusing sebuah negara muslim terkaya.
Laman Arabnews per Juni 2014 melaporkan, harga beras ukuran 10 kilogram di kawasan Arab telah meroket hingga 45 persen jelang Ramadan.

Kalangan pedagang menuding lonjakan harga beras ini terjadi karena adanya antisipasi penduduk Arab jelang bulan puasa. Para penjual juga menuding minimnya pasokan beras dari negara-negara eksportir telah menggiring harga pangan tersebut terus merangkak naik.

"Harga beras memang senantiasa naik setiap menjelang bulan puasa, namun kenaikan kali ini sangat tajam," ujar para pedagang.

Kenaikan harga beras menjadi semakin tinggi karena pasokan beras khusus yang didatangkan dari India terus berkurang. Brasmati memang selama ini menjadi beras pilihan bagi para pekerja asing dari Asia Selatan.

Meski telah melonjak hingga 40 persen, masyarakat Arab tampaknya bakal merogoh kocek lebih dalam lagi. Para pedagang menduga harga beras masih akan merangkak naik dalam beberapa pekan ke depan.

Sama dengan Indonesia, Menteri Perdagangan Arab Saudi juga berjanji akan terus memantau kenaikan harga barang jelang bulan puasa. Pemerintah setempat bahkan berjanji akan mengenakan sanksi kepada pedagang yang diketahui bermain-main dengan pasokan barang di pasar.

Para pedagang selama ini berdalih permainan harga justru terjadi di tingkat dunia. Akibatnya, penjual lokal tak bisa mengontrol kenaikan harga tersebut.

No comments:

Post a Comment