Setiap mahasiswa memiliki ideologi
masing-masing. Ditiap langkah yang dia putuskan mengandung beberapa
unsur yang dipengaruhi dari internal maupun eksternal. Hal tersebut
tidak perlu menjadikannya goyah sedikitpun. Ketika mahasiswa memiliki
suatu pemahaman, kemudian timbul kesadaran dan pada akhirnya keyakinan
atas ide tersebut. Maka hal itu akan menuntunnya ke langkah yang lebih
pasti. Namun perlu diingat kembali bahwa niatan awal mahasiswa yaitu
mengabdi pada masyarakat dikemudian hari. Perlunya mengamalkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya ketika menjelang lulus ataupun saat
pasca lulus. Hal tersebut harus sudah diaplikasikan minimal pada saat
memulai masuk di perguruan tinggi.
Menjadi tanggung jawab masing-masing
ketika seorang mahasiswa yang telah di wisuda namun belum ahli menjadi
masyarakat sosial yang seutuhnya. Mengetahui medan kehidupan beserta
perangkatnya. Mahasiswa dengan keberanian yang luar biasa dan mampu
menciptakan lingkungan yang bermartabat pada hari ini masih sulit. Namun
tidak menutup kemungkinan bahwa hal ideal tersebut bisa diwujudkan.
Sinergitas mahasiswa
Kerjasama antar mahasiswa khususnya dalam hal
saling memahamkan baik dalam perkuliahan maupun dalam kehidupan
bersosial yang sesungguhnya. Saling mendukung dalam hal yang positif
tentu memberikan nilai lebih dalam tumbuh kembangnya diri mahasiswa.
Unggul dan berkualitas saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Hal
tersebut dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menjadi seseorang yang ahli di
bidangnya. “Manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang
lain, dan itu berbeda.” Pelengkap bagi mahasiswa satu dengan yang
lainnya yaitu kelebihan yang dimilikinya tersebut. Keserasian serta
kekompakan dalam setiap gerakan mahasiswa perlu ditata ulang. Mahasiswa
hari ini sebagai tonggak kedaulatan rakyat.
Komplemen
Ketidakmampuan mahasiswa dalam setiap
geraknya perlu dikaji ulang. Evaluasi sedini mungkin dapat menekan laju
ketertinggalan. Para elite mahasiswa juga cenderung mendongak tanpa
memikirkan kerendahan yang dia punya. Ironis, tanpa ampun.
No comments:
Post a Comment