Yuk kali ini kita menyinggung tentang hubungan kedewasaan seseorang dengan kemampuan seseorang mengenal, memahami atau mengetahui tentang yang namanya SEKSUAL!
Dewasa dan seksualitas sepertinya dua kata yang menarik apabila kita menyadari diri kita sendiri ini mengalami dua hal tersebut secara bersamaan! Bingung nggak kira-kira, ini yang benar yang mana ya? Kalau kita mendengar kalimat berikut, ”Khusus untuk orang dewasa”. Secara tidak sadar kita langsung mengira bahwa orang yang dikatakan dewasa identik dengan orang yang sudah mengenal baik tentang apa itu ”Seks”. Tetapi apakah semua orang yang mengenal seks itu benar-benar sudah dewasa?
Coba kita ulas bersama apa arti dewasa terlebih dahulu. Menurutku, dewasa itu siapa saja yang sudah bisa menggunakan akal pikirannya untuk berpikir logis/ rasional. Ditambah, perkembangan seksualnya sudah baik/ matang. Hah matang gimana ya? Bahasa gampangnya alat reproduksinya sudah dapat diaktifkan. Dewasa dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu dewasa secara fisik dan dewasa secara psikologis. Sedangkan dewasa yang benar-benar dewasa itu orang yang berhasil menjadi dewasa karena perkembangan fisiknya yang berkembang/ alat reproduksinya sudah aktif dan orang yang berhasil dewasa karena psikologisnya.
Dewasa dilihat dari fisiknya, hampir semua orang pasti mengalami hal ini. Dan mungkin ada beberapa orang yang mengalami sindrom tertentu atau kelainan fisik seperti kerdil misalnya bisa mengakibatkan perkembangan fisiknya kurang terlihat jelas. Tanda yang paling mudah diketahui bahwa orang patut disebut dewasa secara fisik yaitu dengan adanya tanda-tanda sebagai berikut. Untuk laki-laki akan adanya bulu-bulu yang tumbuh di ketiak, adanya kumis atau jenggot, adanya bulu di kemaluannya, dadanya tampak lapang, suaranya berubah jadi besar dibandingkan suara perempuan, adanya bulu halus di kakinya, otot-ototnya lebih kekar dan mengalami mimpi basah.
Sedangkan untuk perempuan, tanda-tanda yang membuat seseorang perempuan dikatakan dewasa yaitu adanya bulu-bulu yang tumbuh diketiak, dan kemaluannya, tumbuhnya payudara, kulitnya semakin halus, pinggulnya akan tampak membesar dan akan mengalami masa menstruasi setiap bulannya.
Lalu, jika dewasa dipandang dari psikologisnya yang bagaimana tuh?
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi)
Perhatikan diatas ada kata fungsi mental dan neurobiologis! Percayakan kalau perkembangan seseorang itu berbeda-beda, yakin kan kalau bakat dan minat seseorang itu tidak sama dan beragam? Dan tentunya berbeda pula lah jika seseorang bermental yang tidak sama pula. Semua itu tak lepas dari kinerja sarafnya. Saraf yang aktif dirangsangi oleh hal-hal positif maka akan mempentuk pribadi seseorang yang baik. Dan sebaliknya.
Begini ya, aku kasih gambaran mudah tentang kerja saraf. Maaf sehubungan pas waktu sekolah dulu nilai biologiku njeblog jadi jangan heran ya kalau mungkin penjelasanku ada yang kurang. Awalnya rangsangan akan diterima oleh sel saraf reseptor kemudian rangsangan akan diteruskan ke sel saraf sensorik, setelah itu akan diterima oleh otak, nah didalam otak ini rangsangan akan diolah dan hasil olahannya akan diteruskan ke sel-sel motorik yang kemudian menghasilkan gerak.
Pernah mendengar ada orang bilang perilaku yang sering kita lakukan dapat membentuk sebuah kebiasaan? Setiap orang mempunyai perilaku yang berbeda-beda, dan tentu tidak semua orang yang sudah berumur akan mengalami kedewasaan secara psikologis secara bersamaan. Dan semua ini bermula dari kebiasaan saraf kita sendiri, sering mendapat rangsangan positif atau rangsangan negatif.
Dan sekarang, coba kita otak-atik tentang apa itu sebenarnya pengetahuan seksualitas.
Tanyakan dalam hati Anda sendiri, apakah seseorang yang sudah mengenal baik apa itu seksualitas maka orang itu layak dikatakan dewasa?
Pada mulanya kebanyakan dari kita mengenal apa itu alat reproduksi semenjak kita masih balita ya mungkin seumuran 1-2 tahun, kita ingat waktu dimandikan sama orang lain dan memandangi alat reproduksi kita sendiri. Kita heran kenapa alat reproduksi perempuan berbeda dengan laki-laki? Kemudian di bangku SD, pelajaran mengajarkan tentang nama-nama dari alat reproduksi beserta fungsinya. Eh, seiring berjalannya waktu diusia sekitar belasan kita mengalami sendiri perubahan-perubahan nyata akibat perkembangan yang terjadi pada alat reproduksi kita ini.
Dengan berkembangnya alat reproduksi ternyata mempengaruhi penampilan fisik dan psikologis. Selanjutnya semakin menjadi setelah kita bebas mendapatkan informasi seputar seks baik dari medsos, pergaulan pertemanan atau dari film-film barat.
Dewasa, lagi-lagi kok dipatok dengan umur ya biasanya? Sering kita mendengar kalimat, ”Hanya untuk orang delapan belas tahun keatas!” Weleh. Jawabanku, seseorang yang berumur 18 tahun keatas sudah pasti mengalami perkembangan fisik termasuk perkembangan alat reproduksinya, aku juga yakin seumuran 18 tahun ke atas itu sebagian besar sudah berpikiran rasional, tetapi belum tentu dewasa secara EMOSI/ PSIKOLOGIS!
Orang dewasa itu lebih pinter dari pada anak-anak, itu anggapanku. Dewasa ditentukan karena umur kah? Bagaimana dengan cerita temanku yang dulunya waktu berumur 14 tahun sudah mengurus adiknya yang kebetulan ditinggal ayah dan ibunya yang sengaja meninggalkan rumah? Bagaimana dengan temanku yang menikah di umur 20 tahun dan sekarang sudah mempunyai anak? Mereka kuanggap dewasa karena pemikirannya.
Hari ini terasa ada yang mengganjal di benak hati dan pikiranku, yaitu tentang kedewasaan dan pengetahuan seksualitas seseorang. Jujur, aku sudah banyak tahu tentang apa itu seks. Mau sombong ah kalau aku sudah baca banyak buku tentang seks. Aku tahu kalau seseorang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman itu maka orang perempuannya akan beresiko mengalami kehamilan. Aku tahu kalau melakukan seksual dengan berganti-ganti pasangan itu akan beresiko mengalami penyakit seksual yang menular. Misalnya, gonore, sifilis atau AIDS.
Mungkin kata hatiku mengatakan bahwa aku semestinya dewasa dari cara berpikir, mengolah emosi, bertutur kata, berperilaku, dan bukan karena pengetahuan seks ku saja! Juga bukan karena mentang-mentang umurku yang sudah 23 tahun ini! Menjadi remaja saat ini sangat begitu tidak mudah. Pekerjaan berpengaruh besar terhadap bidang-bidang yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa, seseorang dimasa remajanya yang berhasil mengejar karirnya maka remaja itu akan bahagia, lebih bisa mandiri, dan percaya diri. Terwujudlah kata dewasa.
Dan ketika seorang remaja yang layak bekerja sedang mengalami jobless, ditambah lagi jombless, dan apes. Apabila didalam jiwanya tanpa ada kekuatan bagaimana memanage emosinya dengan baik dan bila ia tidak mempunyai psikologis yang sehat maka aku yakin hidupnya akan GALAU.
So, boleh dewasa dengan tahu mengenal seks itu boleh banget. Tapi, dewasakan juga cara berpikir dan cara mengendalikan emosimu seperti: bertutur kata dan memutuskan sesuatu. Keep spirit Guys!
No comments:
Post a Comment