Tuesday, 16 September 2014

Opinion - Konspirasi 11 September dan Fenomena Terorisme

Tiga belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 11 September 2001, sebuah peristiwa yang disebut sebagai salah satu aksi terorisme terbesar sepanjang sejarah berlangsung dan menyedot perhatian publik dunia. Dua gedung tinggi di AS hancur lebur setelah ditabrak pesawat terbang. Hampir tiga ribu nyawa melayang seketika akibat aksi ini. Mereka adalah para pekerja alias masyarakat sipil yang sedang bekerja di menara kembar World Trade Center.
 
Dunia kemudian menyaksikan pergelaran perang melawan terorisme gaya Amerika yang saat itu sedang dipimpin oleh George W. Bush. Sasarannya jelas: jaringan Al-Qaeda di seluruh dunia. Seluruh dunia diseru agar bergerak bersama AS dalam tindakan ini. Lalu, AS secara sepihak menetapkan target-target penyerangan. Dua tahun secara beruntun, AS menginvasi Afghanistan (2002) dan Irak (2003).

Akibat dari aksi itu sangat mengerikan. Kedua negara luluh lantak. Korban jiwa dari kalangan rakyat Afghanistan dan Irak mendekati angka satu juta orang. Bahkan dari pihak AS sendiri, tentara yang tewas sejak invasi hingga selama masa pendudukan di kedua negara melebihi jumlah korban aksi teror 11 September. Di Irak, tentara AS yang tewas saat bertugas mencapai angka lebih dari 2.900 jiwa. Sedangkan di Afghanistan, tentara AS lebih banyak lagi: sekitar 6.200 jiwa. Angka-angka ini merupakan rilisan resmi dari pemerintah AS. Adapun lembaga-lembaga independen punya data yang jauh lebih besar dibandingkan data-data resmi tersebut.

Akibat lainnya dari gelaran sepihak AS ini adalah tercederainya wajah Islam. Tiba-tiba saja, Islam tergambarkan sebagai agama yang memilik DNA kekerasan. Stigma itu disematkan kepada aspek jihad yang sebenarnya memang ada dalam ajaran Islam. Dengan situasi ini, segala macam gerakan perlawanan melawan kezaliman dianggap sebagai bentuk terorisme.
Adapun akibat ketiga dari aksi AS adalah dikuasainya ladang-ladang minyak dan sumber-sumber ekonomi lainnya dari kedua negara oleh sejumlah perusahaan multinasional AS dan sekutunya.

Lalu, bagaimana dengan target pemberantasan terorismenya sendiri? Apakah kelompok Al-Qaeda terkikis habis? Jawabannya sangat jelas dan aksiomatis: tidak. Kelompok Al-Qaeda tak pernah mati. Bahkan, mereka makin berkembang biak, baik dari sisi jumlah anggota, sistem pengorganisasian, kepemilikan atas senjata, dan juga penguasaan lapangan. Bahkan dari rahim kelompok ini, muncul organisasi-organisasi baru dengan kemampuan operasi yang lebih mematikan dan mengerikan.

Tak pelak lagi, bau busuk konspirasi menguar dengan keras dari program AS ini. Apalagi, tak kurang dari para pengamat militer dalam negeri AS sendiri yang meragukan kemampuan kelompok Al-Qaeda dalam melakukan aksi peledakan atas dua gedung tinggi dengan cara yang secanggih itu. Ditambah lagi dengan fakta bahwa dari semua korban jiwa ataupun terluka pada peristiwa 11 September itu, tak seorang pun di antara mereka yang berasal dari komunitas Yahudi. Padahal, jumlah orang Yahudi yang bekerja di kedua gedung itu cukup banyak. Hanya saja, semuanya kompak untuk tidak masuk kerja di hari yang sama.

Kecurigaan bahwa AS (dan Zionis Israel) berada di balik aksi teror itu semakin lama semakin menguat. Merekalah yang sebenarnya sengaja meledakkan gedung supaya punya alasan untuk melakukan aksi keji, demi meraih tujuan yang lain. Merekalah yang membentuk kelompok-kelompok ekstrem yang akhirnya mereka perangi sendiri. Bukankah Al-Qaeda sendiri memang dibentuk oleh AS? Dengan demikian, peristiwa 11 September hanyalah satu di antara sekian banyak konspirasi lain yang dirancang AS dan Israel selama ini.

Tentu dalam hal ini, ummat Islam harus mampu bersikap secara cerdas. Jangan pernah dengan lugunya mau terpancing dan masuk ke dalam perangkap yang ditebar pihak musuh. Sayangnya, fenomena keluguan itu masih terus berlangsung hingga kini. Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok sejenisnya masih saja terus menuai simpati sebagian ummat Islam. Mereka mengira sedang berjihad. Padahal, sejatinya, mereka sedang memerankan diri sebagai bidak-bidak catur yang ditaruh, digerakkan, dan dikorbankan oleh tangan-tangan AS-Zionis.

No comments:

Post a Comment